Antisipasi Masalah Kesehatan, Guru SD Muh 1 Solo Jalani Pemeriksaan
PWMJATENG.COM, SOLO – Sejak Jum’at (4/1/2019) pagi, lantai satu Ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Modern Sekolah Dasar Swasta Rujukan (SDSR) SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Solo, Jawa Tengah dipadati guru dan karyawan yang mengantre untuk diperiksa kesehatannya oleh petugas UKS Nurtiningsih, A.MK.
Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Sri Sayekti mengharapkan para tenaga guru dan kependidikan harus menjadi sumber keteladanan pada era revolusi industri 4.0 ini.
“Kita mendukung guru-guru dan karyawan kita untuk terus kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, soliditas mewujudkan generasi anak bangsa yang unggul, dilandasi akhlaqul karimah, bersih, sehat, hijau dan lestari, adanya perkembangan ilmu dan teknologi, peran guru berubah dari semula menjadi pemberi pengetahuan menjadi mentor, fasilitator, motivator, inspirator, serta pengembang imajinasi, kreativitas, nilai-nilai karakter, team work, dan empati sosial, karena value itulah yang tidak bisa diajarkan oleh mesin,” ujarnya.” kata Sri.
Muara dari peran ini, semoga kelak guru mampu menyiapkan anak didik memiliki kecakapan abad 21, yakni 4C: Critical Thinking (berpikir kritis dan analitis), Creative and Innovative (kreatif dan inovatif), Communicative (komunikatif), dan Collaborative (kolaboratif).
Dia mengatakan, urgensi penguatan pendidikan karakter kesehatan ini semakin mendesak seiring dengan tantangan berat yang kita hadapi di masa-masa yang akan datang.
10 skill yang perlukan untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0, yaitu kemampuan penyelesaian masalah kompleks, kemampuan berpikir kritis, kreatifitas, People management, Kemampuan untuk kerjasama, kecerdasan emosional, kemampuan untuk menarik kesimpulan, keinginan untuk membantu dan melayani orang lain sebaik mungkin, Kemampuan berbicara, bernegosiasi, dan meyakinkan orang, dan Cognitive flexibility
Dalam pemeriksaan pagi tadi, sebanyak 65 guru karyawan mengukur berat badan, tinggi badan, dan tensi bergiliran menyesuaikan jam kosong.
Mereka kemudian diambil darahnya untuk dicek kadar gula darah, kolestrol, dan asam urat. Mereka juga ditanya apakah merokok, makan buah dan sayur, serta berolahraga rutin.
Sementara itu, salah satu guru Agung Sudarwanto mengatakan berat badan seseorang bukan sebagai ukuran tingkat gula darah, kolestrol, asam urat seseorang. Hasil pemeriksaan tadi dihasilkan gula 89, asam urat 4.7, dan kolestrol 196.
“Yang lebih utama pola makan, olah raga cukup dan tetap jaga hati dan pikiran, Insya Allah kesehatan selalu mengiringi aktifitas kita, tetap bersyukur apa yang telah kita terima, dan selalu introsfeksi diri –Kapan Tumindak Becik-,” kata Agung. (Jatmiko)