SMP Muhi Weleri Gelar Pelatihan Jurnalistik, Hadirkan 3 Wartawan Senior Dari MPI Jateng
PWMJATENG.COM.KENDAL. Memasuki masa liburan sekolah semester ganjil tahun ajaran 2018/2019, SMP Muhammadiyah 1 ( Muhi ) Weleri, Kendal pada Selasa ( 18/12 ) menggelar pelatihan jurnalistik bagi jajaran guru dan siswa setempat. Kegiatan yang berlangsung sehari itu diikuti oleh 46 peserta.
Kepala SMP Muhammadiyah 1 Weleri, Agus Martono mengatakan kegiatan ini selain untuk mengisi masa liburan juga sebagai salah satu bentuk gerakan literasi sekolah. “Kita sedang berusaha agar gerakan literasi sekolah kita berjalan dengan baik, maka diharapkan seluruh peserta dapat mengikuti pelatihan jurnalistik ini dengan sungguh – sungguh sehingga memiliki dampak positif terhadap perkembangan sekolah dan jajaran SMP Muhi dan ke depannya terdapat penerbitan bulletin sekolah “ katanya.
Menurutbeliau kreatifitas membaca dan menulis guru dan siswa harus dibangkitkan dan dikembangkan sebagai salah satu bentuk budaya literasi. “ Budaya literasi sudah berjalan di sekolah kita dengan baik dan tertib, diawali dengan kedatangan siswa yang disambut oleh para guru dilanjutkan dengan do’a bersama, 15 menit kemudian tadarus Al qur’an dan membaca buku – buku di luar buku pelajaran sekolah “ ungkap Agus yang mengakui budaya tersebut sudah berjalan selama 3 tahun.
Lebih dalam terkait dengan pelatihan jurnalistik, Agus Martono yang juga ketua Lembaga Seni Budaya dan Olahraga ( LSBO ) PDM Kendal menambah bahwa jurnalistik pasti berkaitan erat dengan kesungguhan berliterasi sebagai ikhtiar untuk terjun di dunia kewartawanan. “ Maka melalui pelatihan ini sangat diharapkan ada great, peningkatan pemahaman untuk kegiatan pelatihan jurnalistik lebih lanjut dan profesional dalam rangka melahirkan jurnalis – jurnalis handal “ tegasnya.
Ketua Majelis Dikdasmen PCM Weleri, Waluyo Hadi yang turut hadir mengatakan, dunia jurnalistik tidak terlepas dan erat kaitannya dengan membaca dan menulis. “ Orang menulis karena bisa membaca dulu dan dalam ketrampilan berbahasa itu dimulai dari mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Itu urutannya “ kata Hadi. Menurut Hadi pelatihan jurnalistik tidak perlu dihafalkan, tetapi dipraktekkan dengan sungguh – sungguh, fokus menulis berita. Terkait dengan literasi, Waluyo Hadi yang juga ketua Komite SMP Muhi Weleri menyatakan, literasi memang membaca, “ membaca di sekolahan saya amati masih terbatas mengumpulkan bacaan, tetapi tidak tahu apa isi yang dikumpulkan “ ungkapnya. Beliau berharap melalui pelatihan jurnalistik ini ada warganya yang paling sederhana adalah tersedianya majalah dinding dengan pengelolaan yang baik, “ tidak sekedar gunting tempel, tetapi benar – benar ada berita yang ditulis dengan baik dan orisinil. Di majalah dinding juga ada strukturnya dan pembagian tugas, diantaranya ada Wartawan Sekolah (WS) sebagai salah satu sumber berita. Lebih baik di Muhi ada website yang bisa dijadikan pusat informaasi dan berita – berita yang kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan “ ungkap Waluyo Hadi.
Kegiatan pelatihan jurnalistik berlangsung setengah hari, menghadirkan 3 wartawan senior dari MPI PWM Jateng, dua diantaranya adalah alumni SMP Muhi Weleri, yaitu Rustam Aji, anggota MPI Jateng, wartawan Tribun Jateng dan dosen UIN Wali Songo Semarang dengan pokok bahasan teknik menulis berita, dan ketua MPI PWM Jateng, Teguh Hadi Prayitno mengupas tuntas tentang media sosial dan dampaknya. Di bagian akhir adalah Mukhtar Arifin, dosen Unissula Semarang menyampaikan jurnalistik Islami.
( A. Ghofur/MPI Kendal )