Malam Ini Pembukaan Musyda Ke 19 IMM Jateng, Wagub Akan Paparkan Ekotren
PWMJATENG.COM. KENDAL. Musyda ke 19 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Jateng rencananya malam ini dibuka. Permusyawarat tertinggi dalam daerah tersebut akan berlangsung di SMK Muhammadiyah 3 Weleri, 7 – 10/12, akan dibuka pada Jum’at malam (7/12) oleh Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, dilanjutkan dengan seminar tentang Ekonomi Pesantren (ekotren).
Ketua panitia Musyda setempat, M. Riski Prasetyo Adi mengatakan pihaknya sudah siap menggelar perhelatan akbar yang diperkirakan akan dihadiri sekitar 750 tamu undangan. “ Pada upacara pembukaan kami telah melayangkan undangan kepada lembaga pemerintah Propinsi Jateng maupun Kabupaten Kendal, seluruh PC IMM, komisariat IMM se Jateng, PWM Jateng, PDM Kendal, dan sejumlah undangan lainnya. “ kata Riski.
Terkait dengan akomodasi pihak panitia lokal telah menyiapkan segala sesuatunya, mulai dari tempat pembukaan, penginapan, dan ruang sidang, dan konsumsi “ jelasnya. Ditambahkan untuk upacara pembukaan dipusatkan di Pendopo SMK Muhammadiyah 3 Weleri, sedangkan penginapan telah disulap ruang kelas menjadi tempat istirahat yang nyaman. Adapun tema Musyda yang diangkat adalah ‘ Menegakkan Kembali Khittoh Perjuangan IMM Dalam Bingkai Keberagaman ‘.
Seminar Ekonomi Pesantren dengan nara sumber tunggal, wakil gubernur Jateng diharapkan memiliki daya tarik tersendiri, karena Muhammadiyah Jateng sampai saat ini telah memiliki AUM pesantren. Menurut data dari website Muhammadiyah per tanggal 20 April 2016 bahwa jumlah pondok pesantren yang dimiliki Muhammadiyah sejumlah 67.
Dalam daftar tersebut Pondok Pesantren dimasukkan sebagai Amal Usaha Muhammadiyah. Di Kab. Kendal sendiri pesantren Muhammadiyah berjumlah 6 yang tersebar di PCM.
Dalam perjalanannya pesantren ternyata tidak hanya berkutat dari satu kitab ke kitab. Pesantren bukan lagi terbatas menjadi tempat pendidikan ajaran Islam saja. Namun, peran-peran ekonomi banyak dilakukan oleh pesantren dengan segala pola adaptasinya, salah satunya adalah sebagai pusat pengembangan ekonomi kerakyatan atau ekonomi umat.
Maka melalui paparan Wakil Gubernur Jateng pada seminar ekotren diharapkan Muhammadiyah Jateng mampu membahas tuntas kitab – kitab kuning klasik yang kajiannya berorientasi pada pemberdayaan santri yang berkemajuan, yaitu lahirnya enterpreusership yang handal dan lebih bermartabat. ( Abd Ghofur/MPI Kendal )