Berita

Ustadz Ikhsan; Gerakan Istiqomah Ramadhan Menuju Khairu Ummah

PWMJATENG.COM, KENDAL – Syahru Ramadhan telah bergulir, hilang dan meninggalkan kita, ditandai dengan tenggelamnya matahari berganti hilal di awal Syawal. Ramadhan yang baru berlalu itu telah meninggalkan kenangan manis dan masih membekas dengan kuat, masih teringat perjuangan menahan lapar dahaga, beratnya bangun untuk sahur, indahnya kebersamaan bersama keluarga ketika berbuka puasa , kuatnya pesaudaraan, sillaturrahmi, berjamaah ketika sholat tarawih, dan nikmatnya ketekunan ketika tadarus Al qur’an. Aktifitas yang bernilai ibadah itu telah kita bangun sebulan lamanya sebagai ikhtiar revolusi mental untuk mendapatkan imbal balik dari Allah swt, yaitu predikat muttaqien, khairu ummah, manusia unggul yang siap mengarungi di bulan – bulan selanjutnya dengan amalan – amalan yang tidak berbeda dengan Ramadhan, bahkan harus meningkat.

Demikian kutipan khutbah Iedul Fitri 1439 H yang disampaikan oleh wakil ketua PDM Kendal H. Ikhsan Intizam, Lc, M. Ag di halaman SD Muhammadiyah Truko, Kangkung, Kendal. Koordinator Majelis Tarjih dan Tajdid itu menilai ada kerugian bagi mereka yang menyia – nyiakan bulan – bulan setelah Ramadhan dengan tindakan yang merugikan diri sendiri dan masyarakat.

“ Sungguh merugi orang – orang yang berpuasa tetapi tidak mendapat kebaikan – kebaikan di bulan selanjutnya, karena menurut Imam Ibnu Katsir, tanda – tanda diterimanya amal kebaikan adalah balasan kebaikan setelahnya “

Di bagian lain, direktut PT Arrahmah tersebut mengingatkan orang berpuasa seperti menenun kain. “ Jangan sampai seperti seorang yang menenun kain dengan baik, kemudian satu persatu benangnya ditarik, sehingga tenunannya rusak dan hancur. Seseorang yang sudah merajut amal sholeh di bulan Ramadhan tercemar dengan tindakan dosa dan kemaksiatan “

Menurut Ikhsan terdapat banyak cara untuk menistiqomahkan Ramadhan, salah satunya adalah dekat dengan Al Qur’an. “ Membaca, mengkaji, mengamalkan, mendakwahkan, dan menghafalkan Al qur’an. Jangan pernah mengabaikannya, karena Allah mengancam bagi siapa saja yang berpaling atau menjauhi Al qur’an “ jelasnya mengutip Al qur’an Surat At Thaha : 124. “ Barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh dia menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta “

            Terkait Iebaran tahun ini beliau mengajak kepada jamaah untuk merenungkan kembali hakekat iedul fitri sebagai sebuah kemenangan haqiqi bagi kita, kemenangan dari nafsu syahwat, sifat buruk dan syetan, juga melangkah di bulan Syawan dan bulan – bulan selanjutnya untuk senantiasa berprilaku seperti di bulan Ramadhan.

“ Menistiqomahkan Ramadhan berarti merawat prilaku kehidupan selama menjalankan ibadah puasa untuk kembali diformulasikan dalam langkah hidup ke depan untuk mendapat predikat taqwa, yaitu masuk dalam khairu ummah “ pungkasnya. ( A. Ghofur/MPI Kendal )

 

Aji Rustam

Jurnalis MPI PWM Jateng, Wartawan Seniour TribunJateng

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE