Berita

Mubaligh Hijrah, Gerakan Dakwah Islamiyah Mewujudkan Generasi Muslim Bersyariah

PWMJATENG.COM, TEGAL –Mubaligh Hijrah Mu’allimin Mu’allimat Muhammadiyah Yogyakarta disebar ke berbagai daerah. Salah satunya yaitu ditempatkan di Desa Bedung kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal dengan mengusung tema “Mubaligh Hijrah, Gerakan dakwah Islamiyah wujudkan generasi muslim bersyariah”.

Dalam rangkaian agenda Mubaligh Hijrah tersebut, para santri Mu’allimin selenggarakan Tabligh Akbar pada kamis (31/5) bertempat di halaman SD Muhammadiyah Bedug. Turut hadir dalam acara tersebut yakni Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Tegal, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pangkah dan keluarga besar Pimpinan Ranting Muhammadiyah Bedug serta kepala Desa Bedug.

Imam Rosyadi selaku kepala Desa Bedug sangat mengapresiasi kegiatan Mubaligh Hijrah ini. “Amalkanlah semua ilmu yg di dapat di pondok pesantren, semoga menjadi umat yang berkemajuan, yakni berwawasan luas, sebab tantangan dakwah saat ini semakin berat”. Ungkap Imam. Dengan adanya aksi teror yg saat ini sedng gencar di Indonesia, maka itu merupakan tantangan bagi kita sebagai kader umat agar selalu mengawasi dengan ekstra hati-hati dengan kegiatan anak-anak generasi penerus kita. “Saya berharap dengan adanya mubaligh hijrah ini dapat mencerahkan masyarakat desa bedug”. Pungkasnya.

Sementara itu PDM Kabupaten Tegal yang diwakili oleh Iwan Hermawan menyampaikan bahwa Pemuda harus bergerak, kalau tidak bergerak maka akan sia sia.“Untuk mengikuti perkembangan zaman, maka dakwah bisa dalam bentuk bermacam macam. Dengan catatan harus istiqomah dan diniatkan karena Allah”. Jelasnya.

Dalam kesempatan ini Aly Aulia selaku pembiara menyampaikan Tausiyahnya bahwa Semua ibadah ada pengaruhnya dalam kehidupan. “Maka ketika beribadah harus istiqomah”. Pungkas Aly yang juga direktur Mu’allimin. Ia menjelaskan bahwa jika kita melaksanakan Sholat trus menerus tetapi masih mau di ajak kemungkaran, maka sudah jelas ibadahnya belum berpengaruh pada kehidupannya. Sebab esensi Ibadah ialah membekas pada diri kita.

Maka dalam melaksanakan Ibadah yang paling utama adalah niat harus benar. “Niat merupakan sebuah kesengajaan untuk beribadah secara ikhlas karena Allah. Jika tidak maka pahalanya akan terbakar dan sia-sia”. Jelasnya.Sehari ada 24 jam maka beribadahpun harus 24 jam yakni aktifitas yg diijinkan oleh Allah karena diniatkan karna Allah. “Semoga kita termasuk orang yang aktifitasnya selalu diniatkan karena Allah”. Tutupnya. (Riza A. Novanto)

Aji Rustam

Jurnalis MPI PWM Jateng, Wartawan Seniour TribunJateng

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE