Ketua Lazismu: Jangan Sampai Petugas Lazismu Masuk Penjara!
PWMJATENG.COM-Semarang, Ketua Lazismu Jawa Tengah Dodok sartono kembali menegaskan bahwa amil lembaga zakat harus profesional, transparan dan amanah. hal itu disampaikan dalam sambutannya dihadapan 31 peserta Sekolah Amil oleh Lazismu Jawa Tengah angkatan kedua, yang digelar di Hotel Candi Indah Semarang, 3 April 2018.
Dodok pun berpesan agar amil Lazismu selamat dunia akherat dan tidak masuk penjara. “Jangan sampai petugas lazismu masuk penjara bareng-bareng karena tidak tertib administrasi” tegasnya.
Sekolah amil Lazismu kali ini melatih tenaga keuangan atau akunting agar kompeten sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, sehingga nantinya bisa memberikan pelaporan pertanggungjawaban keuangan lazismu kepada masyarakat dengan baik.
Lazismu sendiri selalu mengikuti dan menaati regulasi lembaga zakat yang telah diputuskan oleh pemerintah, termasuk standarisasi pencatatan dan pelaporan keuangannya, yang telah tercantum dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 109.
Hingga saat ini ada lima daerah yang dijadikan pilot project oleh Lazismu Jawa Tengah tentang penerapan sistem informasi keuangan zakat, yang disebut ZISKA. Adapun lima daerah tersebut adalah Kendal, Sragen, Banyumas, Kota Pekalongan dan Kebumene
Kedepan diupayakan agar Lazismu tiap daerah di Jawa Tengah menggunakan hanya satu rekening Bank sebagai sarana transaksi dalam operasional nya.
Ditargetkan pada tahun 2019 mendatang , sistem informasi Ziska tersebut bisa diterapkan di seluruh kantor Lazismu se Jawa Tengah dan ditahun itu pula seluruh kantor layanan Lazismu se Jawa Tengah sudah siap diaudit oleh lembaga audit internal maupun eksternal.
Dengan tekad menjadi pelopor lembaga kemanusiaan yang syar’i, Lazismu terus berupaya meningkatkan kompetensi para pegawainya, dan direncanakan akan ada sekolah amil angkatan ke tiga dan empat yng melatih tentang pendayagunaan dana zakat.
TR
