SD Muhammadiyah Sukorejo Gandeng MDMC Kendal Gelar Tadabur Alam
PWMJATENG.COM, KENDAL – Alam yang diciptakan oleh Allah dengan segala keindahannya patut kita syukuri dan salah satu cara untuk mensykurinya adalah dengan cara tadabur, perjalanan rohani menikmati alam sebagai salah satu bentuk pembelajaran di luar kelas. Hal itulah yang dilakukan oleh 162 siswa kelas 1 SD Muhammadiyah Sukorejo melalui outbond pada Rabu (4/4) di Alam Bukit Kembang Arum, Prangkokan, Bejen, Temangggung. Kegiatan tersebut menggandeng MDMC Kendal dan Jamaah Tangguh Kenjuran sebagai pembina langsung.
“ Kegiatan ini untuk mengenalkan secara langsung anak didik kami kepada alam agar lebih dekat dan mencintai alam “ kata ketua panitia, Septimbrawati.
“ Kami juga mengingatkan kepada anak – anak, apapun yang terjadi di alam ini kita akan kembali ke alam “ ujar Septi yang juga guru kelas 1 SD setempat.
Dikatakan juga dalam pelaksanaan kegiatan dibentuk kelompok dengan maksud agar anak langsung memposisikan dirinya sebagai pemimpin maupun yang dipimpin.
Ada banyak kegiatan tadabur alam dalam bentuk outbond, berbagai permainan yang diikuti oleh setiap siswa, seperti estafet bola dan hulahop.
“ Kedua permainan ini memiliki tujuan untuk melatih kebersamaan dan kekompakan tim agar paham akan makna manusia sebagai makhluk sosial “ imbuhnya.
Koordinator bidang Diklat MDMC Kendal, Aman Wahyudi menyatakan, relawan Muhammadiyah kegiatannya tidak sebatas pada bidang kebencanaan alam, tetapi berhatian kepada kader – kecil patut diperhatikan dan dipahamkan tentang alam.
“ Kita perlu ngopeni kepada kader di usia dini dengan berbaur. Selain menikmati ciptaan Allah kita juga memberi edukasi, memberi pemahaman betapa pentingnya mengurangi resiko bencana “ katanya.
Ketua MDMC Jawa Tengah, Naibul Umam yang turut hadir memberi apresiasi terhadap kegiatan tadabur alam. Beliau bangga dengan kiprah MDMC yang bergerak di semua lini komunitas.
“ Memberi edukasi tentang kebencanaan alam tidak sebatas kepada lembaga – lembaga tertentu, semua elemen perlu memahami tentang resiko kebencanaan alam. Dan MDMC dituntut mampu memberi pemahaman hal itu. “ kata Umam.
Beliau berharap seluruh MDMC mampu dan bersedia melayani seluruh komunitas, lembaga pendidikan Muhammadiyah maupun pemerintah dalam hal pendidikan kebencanaan alam.
“ Ini sebagai bukti bahwa MDMC dibutuhkan oleh lembaga, karena memiliki ketrampilan yang memadai dan cara pelatihannya seperti outbond menjadikan mereka lebih mudah “
“ Saya benar – benar bangga dan ini bisa menjadi salah satu cara mengenalkan penanggulangan bencana melalui outbond “ pungkasnya. ( Nurul/MPI Kendal )