Spirit Muhammadiyah : Kerja Keras, Cerdas, Ikhlas dan Tutas
oleh Amirul M R, Ketua MTDK PCM Miri Sragen
“Semangat ikhlas dan senang hati rasanya hanya bisa dinikmati oleh mereka yang dengan jujur mengabdi dipersyarikatan ini dalam rangka mengharap ridhonya Allah SWT.”
Ada kisah dalam sebuah komunitas yang tidak terfokus atau terorganisir dengan baik akan cenderung amatir dan tidak profesional dalam karir lembaga atau komunitas disebabkan pekerjaannya tidak terarah .
Demikian juga suatu organisasi dianggap profesional fokus pada kinerja pasti segudang prestasi bisa diraih dengan proses yang panjang tidak bisa secepat kilat terkesan karbitan, lihat saja contoh ormas keagamaan seperti Muhammadiyah bisa melampaui satu abad dikarenakan dikelola secara fokus dan profesional meskipun pengurus dan anggotanya tidak dibayar sepeserpun, spirit kerja keras .cerdas , ikhlas dan tuntas tertanam dibenak sanubari aggotanya yang dikelola profesional meskipun ikhlas tak berbayar tidak mengurangi profesionalitas dan fokus kerja para anggotanya sesuai dengan tugas pokok masing-masing.Unsur yang lain adalah ada semangat tinggi dikalangan cendekiawan muhammadiyah dan jaringan muhammadiyah dari tingkat ranting sampai pimpinan pusat.
‘’Ciri yang lain adalah semua warga persyarikatan yang didirikan oleh KH.Ahmad Dahlan pada tahun 1912 memiliki model Dakwah yang menggembirakan dan terasa sangat menyenangkan kepada para siswa yang menggelorakan semanggat tajdid dan tabligh.demikian ungkap Supono ketua MPI PDM Sragen .
Dinamika Muhammadiyah yang menarik semua kalangan baik dari yang mengapresiasi sampai yang membenci membuat persyarikatan Muhammadiyah menjadi daya tarik tersendiri bagi orang orang yang berminat masuk di muhammadiyah dengan berbagai motif dan tujuannya masing masing. (*)
SRAGEN, 5 April 2018