Mahasiswi Ilmu Komunikasi UMS Raih Juara 3 Esai Nasional Bertema Kebebasan Berpendapat

PWMJATENG.COM, SURAKARTA — Prestasi membanggakan kembali diraih mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Diyah Ayu Julianti, mahasiswi Program Studi Ilmu Komunikasi, berhasil meraih Juara 3 Lomba Esai Nasional bertema “Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi: Bersuara untuk Bangsa”.
Kompetisi tingkat nasional tersebut diselenggarakan oleh Commweekundip Universitas Diponegoro dan diikuti oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Diyah menjelaskan bahwa gagasan esainya berangkat dari keresahan pribadi yang kemudian ia refleksikan ke dalam isu sosial yang lebih luas. Menurutnya, ide yang kuat kerap muncul dari pengalaman hidup yang dekat dengan realitas sehari-hari.
“Buat esai yang unik berangkat dari keresahan kehidupan pribadi. Dari situ nanti muncul inovasi baru yang ternyata juga relevan bagi banyak orang, apalagi jika didukung penelitian,” ujar Diyah saat diwawancarai, Senin (29/12/2025).
Meski baru pertama kali mengikuti lomba kepenulisan, Diyah tidak hanya mengandalkan opini subjektif. Ia memperkuat argumennya dengan merujuk pada berbagai penelitian terdahulu serta landasan hukum yang relevan.
“Salah satunya Undang-Undang Dasar yang menjadi pedoman dan falsafah kehidupan demokrasi. Itu memberi fondasi yang kuat untuk argumentasi dalam esai,” jelasnya.
Dari kompetisi ini, Diyah mengaku memperoleh pelajaran berharga, terutama dalam aspek public speaking. Ia menuturkan bahwa esainya sempat menempati peringkat teratas dari sisi kedalaman riset. Namun, kemampuan menyampaikan gagasan secara lisan menjadi faktor penentu dalam penilaian akhir.
“Secara depth research Alhamdulillah sempat unggul. Tapi ternyata cara menyampaikan ide lewat presentasi itu sangat menentukan,” tuturnya.
Di tengah kesibukannya sebagai mahasiswa tingkat akhir, tantangan utama yang dihadapi Diyah adalah membagi waktu antara perkuliahan dan persiapan lomba. Manajemen waktu yang baik menjadi kunci agar keduanya tetap berjalan seimbang.
Pengalaman ini juga mengubah cara pandangnya dalam menyikapi isu sosial. “Dari lomba ini, aku belajar melihat isu tidak hanya dari katanya, tapi berdasarkan fakta,” tambahnya.
Prestasi ini menjadi motivasi bagi Diyah untuk terus mengembangkan kemampuan diri, khususnya dalam teknik kepenulisan dan pengembangan gagasan. Ke depan, ia menargetkan dapat mengikuti kompetisi hingga tingkat internasional.
“Ke depannya aku ingin terus berkembang dan mengeksplorasi potensi sampai ke level internasional,” pungkasnya penuh semangat.
Kontributor: Roselia/Humas
Editor: Al-Afasy



