Muhammadiyah Jajagi Kerja Sama dengan INTEC Jerman Menyelamatkan Bumi

PWMJATENG.COM, Pati — Majelis Lingkungan Hidup (MLH) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah dan PT. Green Two Green Solution (INTEC Group Berlin) Asia-Pasific menyepakati rencana kolaborasi pengelolaan sampah berbasis ekonomi lingkungan pada pertemuan di Laboratorium Bioreaktor Kapal Selam (BKS), Pati, Sabtu (27/12/2025).
Ketua MLH PWM Jateng Muhammad Sobri menyebut pertemuan perdana ini melahirkan win-win solution. “Meski teknologi INTEC dan BKS berbeda, konsepnya sama: menyelamatkan bumi berbasis konservasi ekosistem. Kami sepakat menindaklanjuti ke level berikutnya,” ujarnya.
Koordinator INTEC Asia-Pasifik, Bagus Bawono Putra, mengamini. “Kami mencari partner dengan mindset yang kompatibel. Hari ini kami bertemu mitra yang selaras dan menawarkan konsep menarik, yakni Bioreaktor Kapal Selam,” kata Bagus.
Menurut Bagus, INTEC mengenalkan pengolahan sampah modern dengan target minim limbah berbahaya sesuai slogan Green to Green. Klaim narasumber: proses ditujukan menuju zero waste serta menghasilkan listrik, minyak, dan kompos yang bernilai ekonomi, sekaligus menyerap tenaga kerja lokal.
Sobri memaparkan pokok teknologi BKS, terutama pentingnya menjaga mikroorganisme lokal (MOL). Ia menilai praktik memindahkan sampah ke fasilitas terpusat berpotensi mengganggu biomassa dan mikroflora. Karena itu MLH menawarkan pendekatan desentralisasi: sampah nonorganik diolah menjadi produk setengah jadi di tingkat desa/kelurahan, lalu dikirim ke instalasi pengolahan milik INTEC.
Keduanya membahas peluang kerja sama Muhammadiyah–INTEC di bidang Ekonomi Lingkungan. Skema awal yang dibicarakan: INTEC menyiapkan investasi teknologi dan pembiayaan; Muhammadiyah mengelola implementasi di tingkat lokal, termasuk penyediaan lahan (indikasi awal minimal 5 hektare). Rincian teknis menunggu dokumen bersama.
“Agenda mendesak pascapertemuan ini adalah penyusunan proposal/naskah akademik kolaborasi BKS–INTEC. Kami akan membahasnya di INTEC Jerman. Pertengahan Januari tahun depan kami kembali ke sini untuk langkah konkret,” ujar Bagus.
MLH PWM Jateng akan menggandeng BRIDA Jateng, perguruan tinggi se-Jateng, BRIN, dan pemda setempat untuk menyiapkan naskah akademik sesuai permintaan INTEC. Sebelumnya, Sobri juga telah memperkenalkan inisiatif ini dalam sebuah seminar.
“Semoga perjumpaan INTEC dan BKS mewujudkan langkah wasathiyah membangun Ekonomi Lingkungan. Indonesia mampu. Mari hentikan propaganda transfer pengetahuan semu yang merusak ekosistem,” tutup Sobri.
Editor: Al-Afasy
Kontibutor: Agung Y. Achmad



