MDMC Karanganyar Gelar Diklat SAR Dasar, Perkuat Potensi Relawan dan Edukasi Isu Geotermal Jenawi

Karanganyar — Lembaga Resiliensi Bencana atau Muhammadiyah Disaster Management Center (LRB–MDMC) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Karanganyar menyelenggarakan Diklat SAR Dasar Tahun 2025 sebagai upaya strategis memperkuat kapasitas relawan kebencanaan di Kabupaten Karanganyar.
Program dirancang membekali peserta dengan kemampuan dasar Search and Rescue (SAR) pada dua medan utama: darat/hutan (jungle rescue) dan perairan (water rescue). Materi disesuaikan dengan karakteristik potensi bencana yang dominan di Karanganyar.
Ketua MDMC Karanganyar, Naziat Fatchur Rohman, menegaskan diklat ini bagian dari komitmen Muhammadiyah menyiapkan relawan terlatih, tangguh, dan siap digerakkan saat darurat.
“Karanganyar memiliki potensi kebencanaan beragam, sehingga diperlukan relawan SAR yang tidak hanya peduli, tetapi juga kompeten di lapangan. Diklat ini menjadi fondasi penting,” ujarnya.
Pelaksanaan diawali Diklat Ruang di sekitar Jenawi. Pemilihan lokasi dimaksudkan sebagai sarana pembelajaran berbasis konteks lokal, sekaligus memperkuat wawasan peserta mengenai isu kebencanaan setempat, termasuk diskursus publik tentang rencana proyek geotermal di wilayah tersebut.
Ketua Panitia, Muhammad Usamah, menegaskan fokus kegiatan tidak semata keterampilan teknis.
“Melalui Diklat Ruang, peserta mendapatkan wawasan kebencanaan kontekstual, termasuk isu geotermal di Jenawi. Relawan perlu memahami kondisi wilayah sebelum terjun dalam misi kemanusiaan,” jelasnya.

Instruktur kurikulum sekaligus Koordinator Acara, Wahid Ilham Isnanto, menjelaskan penyusunan kurikulum menempatkan jungle rescue dan water rescue sebagai kompetensi ganda lulusan.
“Mayoritas potensi bencana di Karanganyar berada pada dua medan tersebut. Harapannya, lulusan memiliki dua kualifikasi SAR sekaligus dan siap diterjunkan dalam berbagai situasi darurat,” ungkapnya.
Melalui kegiatan ini, LRB–MDMC PDM Karanganyar berharap lahir relawan SAR Muhammadiyah yang profesional, memahami konteks kebencanaan lokal, serta peduli pada isu lingkungan dan kemanusiaan. Diklat ini juga menjadi langkah awal penguatan sistem penanggulangan bencana berbasis komunitas di Kabupaten Karanganyar.
Editor: Al-Afasy
Kontributor: Wahid Ilham Isnanto



