Kolom

Mengapa Banyak Orang Memilih Menggunakan Second Account Instagram?

Oleh : Galuh Setyaji Pamungkas

PWMJATENG.COM, Instagram merupakan salah satu media sosial yang paling populer di Indonesia. Per Oktober 2025,
jumlah penggunanya mencapai sekitar 99,7 juta orang. Angka ini menunjukkan bahwa Instagram
bukan sekadar platform berbagi foto, tetapi telah berkembang menjadi ruang publik digital tempat
individu membangun citra diri, menampilkan sisi terbaik kehidupannya, dan berinteraksi dengan
jaringan sosial yang luas.

Di balik tampilan rapi dan terkonsep pada akun utama, muncul fenomena penggunaan second
account, khususnya di kalangan remaja dan dewasa muda. Akun kedua ini digunakan sebagai
ruang yang lebih privat dan tidak ditujukan untuk konsumsi publik. Seiring meningkatnya tekanan
sosial di media sosial, banyak pengguna merasa perlu memisahkan antara citra yang ditampilkan
secara terbuka dengan sisi diri yang lebih jujur dan santai.

Second account umumnya memiliki jumlah pengikut yang lebih sedikit dan hanya diikuti oleh
orang-orang terdekat. Akun ini jarang dipromosikan secara terbuka dan sering kali dikunci untuk
menjaga privasi. Meski terlihat sederhana, keberadaan second account memiliki peran penting bagi
pemiliknya. Fenomena ini menunjukkan bagaimana anak muda berusaha mengelola identitas,
emosi, dan batasan privasi di tengah dunia digital yang semakin terbuka.

Salah satu alasan utama penggunaan second account adalah sebagai ruang aman untuk
mengekspresikan diri. Pada akun utama, seseorang biasanya diikuti oleh keluarga, teman kampus
hingga kenalan yang tidak terlalu dekat. Kondisi ini membuat pengguna merasa perlu menjaga
sikap, menampilkan citra tertentu, dan terlihat “baik” di mata banyak orang. Akibatnya, tidak
semua hal bisa dibagikan secara bebas.

Berbeda dengan akun utama, second account memberikan rasa nyaman karena lingkup audiensnya
lebih terbatas. Pengguna merasa lebih leluasa membagikan isi pikiran, perasaan, dan pengalaman
pribadi tanpa takut dihakimi. Di akun ini, mereka bisa tampil apa adanya, lebih personal, dan lebih
jujur dibandingkan dengan persona yang ditampilkan di akun utama. Second account pun
berfungsi sebagai ruang privat di tengah hiruk-pikuk media sosial.

Bagi banyak anak muda, second account juga menjadi tempat untuk meluapkan emosi. Unggahan
berisi curhatan tentang tekanan akademik, masalah pertemanan, konflik keluarga, hingga keluh
kesah sehari-hari kerap muncul di akun ini. Konten yang dianggap terlalu emosional atau tidak
sesuai dengan citra akun utama justru bisa dibagikan dengan bebas di akun kedua.

Selain itu, second account membebaskan penggunanya dari tuntutan estetika Instagram. Jika di
akun utama unggahan dipilih secara selektif dan harus terlihat menarik, di akun kedua pengguna
bisa mengunggah foto acak, meme, atau tulisan spontan tanpa banyak pertimbangan visual. Nilai
utama dari unggahan tersebut bukan lagi keindahan, melainkan kejujuran ekspresi.

Tekanan media sosial sering kali membuat individu membandingkan hidupnya dengan kehidupan
orang lain yang terlihat sempurna di layar. Dalam situasi ini, second account menjadi tempat
“istirahat” dari tuntutan tersebut. Pengguna tidak lagi terpaku pada jumlah likes atau komentar,
melainkan fokus pada kebutuhan untuk mengekspresikan diri secara jujur.

Kesimpulannya, fenomena second account di Instagram mencerminkan kebutuhan anak muda
akan ruang aman untuk mengekspresikan diri tanpa tekanan sosial. Second account bukan sekadar
akun cadangan, melainkan sarana untuk menjaga kesehatan emosional, privasi, dan kejujuran diri
di tengah dunia digital yang serba terbuka.

Editor: Al-Afasy

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE