Berita

MUI Gelar Halaqoh dan Silaturahim Ormas Islam Putaran ke-4 di RS PKU Muhammadiyah, Perkuat Kolaborasi Tangani Masalah Sosial Umat

PWMJATENG.COM, WONOSOBO — Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar Halaqoh dan Silaturahim Organisasi Kemasyarakatan Islam putaran ke-4 di RS PKU Muhammadiyah Wonosobo pada Selasa (18/11/2025). Acara ini dihadiri sekitar 80 peserta dari berbagai unsur, meliputi MUI, NU, Muhammadiyah, Rifa’iyah, ortom/banom Islam, DMI, IPHI, Kesbangpol, Satpol PP, dan Polres Wonosobo.

Dalam sambutannya, Ketua PDM Muhammadiyah Wonosobo menyampaikan bahwa halaqoh kali ini bertepatan dengan Milad Muhammadiyah ke-113 dan Milad RS PKU Muhammadiyah yang ke-11. Ia menekankan pentingnya memperkuat persatuan umat dan mengajak seluruh elemen Islam untuk menggeser fokus dari perbedaan khilafiyah menuju penanganan persoalan besar umat.

“Kita harus berbenah dan bersatu. Dalam coffee morning kemarin kita membahas bagaimana membatasi dan memberantas miras serta bahaya narkoba yang mengancam generasi muda. Jangankan memikirkan masa depan, memikirkan diri sendiri saja tidak bisa,” tegasnya.

KH Sonhaji dari MUI mengingatkan kembali lima tujuan syariah (Maqashid Syariah)—menjaga agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta—sebagai pedoman dalam merespons berbagai problem masyarakat.

Sementara itu, Sekretaris MUI, Thoharatun, menjelaskan bahwa halaqoh adalah forum kesetaraan bagi semua peserta untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman guna menemukan solusi persoalan umat dan bangsa. Ia menegaskan bahwa umat Islam adalah satu kesatuan (ummatan wahidah) sebagaimana termaktub dalam QS. Al-Anbiya’ ayat 92.

Diskusi kemudian mengerucut pada berbagai persoalan sosial yang sebelumnya telah dibahas dalam tiga putaran halaqoh sebelumnya. Isu miras dan narkoba kembali menjadi perhatian paling kuat, disertai pembahasan mengenai bullying, penculikan anak, kekerasan seksual, intoleransi, dan tantangan moral-budaya lainnya.

Perwakilan Kesbangpol memaparkan sejumlah program yang telah berjalan, seperti sosialisasi ke satuan pendidikan, gerakan sekolah ramah anak, serta program “senja keluarga” sebagai upaya penguatan nilai Pancasila, moral agama, dan keharmonisan keluarga. Ia juga menyoroti berbagai tantangan, mulai dari melemahnya semangat kebangsaan, pengaruh media sosial, budaya hedonisme, LGBT, hingga dinamika geopolitik global yang tak menentu.

Dari unsur pemuda seperti Ansor dan Pemuda Muhammadiyah, disampaikan pentingnya kolaborasi lintas organisasi dalam menangani masalah miras dan narkoba. Mereka menegaskan bahwa jika masalah tersebut tidak ditangani dengan serius, generasi muda akan terdampak secara langsung.

Perwakilan Polres Wonosobo melalui Kasat Intel mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aksi sweeping sendiri.
“Sampaikan informasi yang detail, pasti akan kami tindaklanjuti. Hubungi call center 110, apapun akan dijawab. Percayakan pada kami, karena tindakan main hakim sendiri justru dapat menimbulkan masalah,” tegasnya.

Dengan terselenggaranya halaqoh ini, MUI berharap sinergi antarlembaga dan ormas Islam semakin kuat sehingga mampu memberikan solusi terhadap berbagai masalah sosial, moral, dan keagamaan di tengah masyarakat Wonosobo maupun Indonesia secara umum.

Kontributor: (Rdp)
Editor: Al-Afasy

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE