Berita

Hari Ber-Muhammadiyah Ngadirejo: Semarak Milad ke-113 Muhammadiyah

PWMJATENG.COM, Ngadirejo, Temanggung — Semarak Milad ke-113 Muhammadiyah menggema di seluruh Cabang Ngadirejo melalui pelaksanaan Hari Ber-Muhammadiyah putaran ke-22 pada Ahad Pahing, 16 November 2025 bertepatan 25 Jumadil Awal 1447 H. Meski cuaca mendung dan berkabut, lebih dari 700 warga, simpatisan, serta karyawan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) bersama ortom dan ranting-ranting tetap antusias menghadiri kegiatan yang dipusatkan di SMP Muhammadiyah 3 Ngadirejo.

Ini merupakan kali pertama kegiatan Hari Ber-Muhammadiyah dipusatkan di salah satu AUM, menjadikan SMP Muhammadiyah 3 Ngadirejo sebagai tuan rumah perdana di lingkungan pendidikan persyarikatan.

Kegiatan dibuka dengan berbagai penampilan seni siswa, termasuk hafalan Surat Al-Mulk dari Program Tahfidz. Dalam sambutannya, kepala sekolah menyampaikan sejumlah program unggulan, salah satunya Tahfidz Al-Qur’an, yang semakin diminati peserta didik dan menjadi ciri khas pembinaan keagamaan di sekolah tersebut.

Perwakilan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ngadirejo, Ir. H. Akhlis, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menegaskan komitmen PCM untuk terus mendorong seluruh AUM agar semakin maju dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat.

“Harapannya AUM di Ngadirejo mampu bersaing dan mewujudkan amanah Muscab: memajukan amal usaha, menggembirakan umat,” ujarnya.

Sesi tausiyah disampaikan oleh Drs. KH Asy’ari Muhadi, M.A., sesepuh Muhammadiyah Ngadirejo sekaligus Ketua MUI Temanggung. Beliau memaparkan empat alasan mengapa Muhammadiyah mampu bertahan hingga usia 113 tahun:

  1. Jiwa ikhlas warga Muhammadiyah yang istiqamah beramal dan membangun amal usaha di berbagai bidang.
  2. Semangat ta’awun atau tolong-menolong dalam kebaikan tanpa memandang latar belakang masyarakat.
  3. Keteladanan para pimpinan dari ranting hingga pusat yang bekerja tanpa menerima gaji dan mengorbankan waktu, tenaga, pikiran, serta sebagian harta demi dakwah.
  4. Keselarasan ucapan dan perbuatan, di mana banyak kader Muhammadiyah menjalani hidup sederhana, berakhlak baik, dan berjiwa zuhud.

KH Asy’ari juga menjelaskan tiga dimensi ibadah yang harus dimiliki warga Muhammadiyah:

  • Dimensi spiritual: semangat ibadah yang konsisten dan menumbuhkan kedekatan kepada Allah.
  • Dimensi medis: ibadah yang benar berdampak positif pada kesehatan lahir dan batin.
  • Dimensi sosial: kepedulian terhadap kaum dhuafa yang diwujudkan salah satunya melalui Lazismu.

Setelah tausiyah, jamaah menikmati sarapan soto gratis dan minuman hangat yang disiapkan panitia.

RS PKU Muhammadiyah Temanggung membuka layanan pemeriksaan kesehatan gratis, sementara Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PCA Ngadirejo menggelar bazar produk UMKM lokal.

Menjelang penutupan, KBIHU Ar-Roudloh Temanggung memberikan sosialisasi program bimbingan haji bagi masyarakat yang berencana menunaikan ibadah haji.

Acara ditutup dengan berbagai penampilan seni dari siswa-siswi SMP Muhammadiyah 3 Ngadirejo, termasuk atraksi Tapak Suci dan pertunjukan lainnya.

Hari Ber-Muhammadiyah Ngadirejo kembali menjadi wadah silaturahmi, syiar dakwah, dan penguatan semangat kebersamaan seluruh warga Muhammadiyah. Di momen Milad ke-113 ini, kegiatan tersebut menjadi penanda kesiapan warga Ngadirejo untuk terus berkontribusi dalam perkembangan persyarikatan menuju masa depan yang lebih berkemajuan.

Editor: Al-Afasy

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE