Berita

Thoriqoh Outbond Makrifat Milenial Jadi Manhaj Dakwah yang Menggembirakan Kader

PWMJATENG.COM, Pendekatan Thoriqoh Outbond Makrifat Milenia kini menjadi metode dakwah kreatif yang banyak digunakan dalam pembinaan kader Muhammadiyah karena menggabungkan permainan, suasana alam, dan makna spiritual.

Perubahan zaman menuntut metode dakwah yang lebih inovatif dan menyenangkan. Ceramah panjang yang terlalu serius sering membuat jamaah kurang fokus. Karena itu, pendekatan yang menghadirkan humor, dinamika, dan suasana segar menjadi lebih mudah diterima, terutama oleh kalangan muda.

Salah satu bentuk pendekatan tersebut adalah kegiatan outbond. Permainan luar ruang yang dikemas dengan pesan moral mampu menghadirkan keceriaan sekaligus pembelajaran. Namun, aktivitas seperti ini tetap perlu diarahkan agar peserta tidak hanya larut dalam tawa, tetapi juga menangkap hikmah di balik setiap permainan.

Konsep Thoriqoh Outbond Makrifat Milenial memadukan metode pembelajaran modern dan nilai kemanusiaan untuk membentuk karakter calon kader. Kegiatan ini telah lama menjadi bagian dari proses perkaderan Muhammadiyah karena dinilai efektif dalam membangun kebersamaan, kepekaan sosial, dan semangat berorganisasi.

Kegembiraan menjadi kebutuhan dasar manusia. Dakwah yang dikemas secara menyenangkan dapat menghadirkan suasana segar tanpa kehilangan ruh keteladanan. Bagi generasi muda, pendekatan kreatif ini menjadi pintu masuk yang efektif untuk mengenal dan mencintai Persyarikatan.

Di sisi lain, ada kader yang lebih nyaman dengan pendekatan sunyi: membaca, berdiskusi, merenung, dan menulis. Mereka meyakini kekuatan ruhani dan intelektual kader tumbuh melalui proses mendalam ini, sebagaimana tradisi para ulama yang menekankan pentingnya belajar dan menuliskan ilmu sebagai warisan.

Di era digital, warisan tersebut tidak hanya berupa buku atau kitab, tetapi juga konten dan karya yang menginspirasi masyarakat luas. Aktivitas ini menjadi ruang kontribusi bagi kader yang mencintai kajian, literasi, dan pengembangan gagasan.

Setiap kader memiliki jalan masing-masing untuk mendekat kepada agama dan mengabdi pada Persyarikatan. Baik melalui aktivitas outbond yang dinamis maupun pendekatan sunyi yang reflektif, keduanya merupakan bagian dari upaya menumbuhkan kader berkualitas.

Kader Muhammadiyah pada hakikatnya adalah elite agama dan sosial yang diharapkan menjadi subjek perubahan. Mereka membimbing umat dengan beragam metode dakwah dan amaliyah, serta terus memperbarui diri dalam menjalankan peran kekhalifahan.

Wallahu a’lam.

Editor: Al-Afasy

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE