Sinergi UMS dan MPKSDI PP Muhammadiyah Perkuat Kapasitas Instruktur dan Fasilitator Baitul Arqam

PWMJATENG.COM, SURAKARTA — Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melalui Lembaga Pengembangan Persyarikatan, Pengkaderan, dan Alumni (LP3A) menyelenggarakan Coaching Instruktur dan Fasilitator Baitul Arqam UMS di Hotel Facade, Karanganyar, Sabtu (8/11). Kegiatan ini diikuti 26 instruktur dan fasilitator sebagai upaya memperkuat kualitas kaderisasi persyarikatan.
Ketua LP3A UMS, Bambang Sukoco, S.H., M.H., menekankan pentingnya konsistensi dalam penguatan ideologi Muhammadiyah di kampus. Ia menyebut bahwa keberhasilan kaderisasi sangat ditentukan oleh kualitas instruktur, baik dari aspek pemahaman ideologi maupun keterampilan memfasilitasi.
“Rangkaian kegiatan meliputi penyegaran metode fasilitasi, pendalaman materi ideologis, dan pelatihan keterampilan komunikasi,” ujarnya, Kamis (13/11).
Agenda kemudian berlanjut dengan sesi brainstorming yang dipandu Kabid Kaderisasi, Pembinaan Ortom dan Beasiswa Kader LP3A UMS, Azizah Fatmawati, M.Cs., S.T., untuk merumuskan strategi dan inovasi Baitul Arqam tahun 2026.
“Pembekalan instruktur tidak berhenti pada transfer materi, tetapi juga membangun komitmen kolektif untuk meneguhkan nilai-nilai ideologis, spiritual, dan praktis dalam setiap kegiatan,” jelas Azizah.
Penutupan kegiatan dipimpin Wakil Rektor III UMS, Dr. Mutohharun Jinan, M.Ag., melalui diskusi strategis mengenai rencana pelaksanaan Darul Arqam dan Baitul Arqam bagi 1.200 sivitas akademika UMS.
“Baitul Arqam merupakan wahana strategis pembinaan ideologi Muhammadiyah di kalangan sivitas akademika. Kegiatan ini bukan sekadar agenda seremonial, tetapi bagian penting dari strategi pembinaan kader persyarikatan yang berkelanjutan,” tegasnya.
Master of Trainer (MoT) dari Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) PP Muhammadiyah, Hatib Rahmawan, S.Pd., S.Th.I., M.Ag. (dr.cand.), memaparkan tantangan dan persoalan yang sering muncul dalam pelaksanaan Darul Arqam (DA) dan Baitul Arqam (BA) di berbagai institusi.
Ia menuturkan bahwa coaching ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan fasilitator dan instruktur dalam menjalankan program kaderisasi.

“Tujuan kegiatan ini adalah memperkuat kapasitas para fasilitator dan instruktur dalam mengembangkan program kaderisasi yang unggul, kontekstual, dan sesuai dengan nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan,” ungkapnya.
LP3A UMS berharap kegiatan ini mampu memperbarui semangat serta kompetensi para instruktur dan fasilitator dalam mengawal proses kaderisasi di lingkungan kampus. Program ini juga diharapkan memperkuat posisi Baitul Arqam sebagai instrumen penting dalam penanaman nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.
Kontributor: Zaatuddin/Humas
Editor: Al-Afasy



