Herbal sebagai Alternatif Alami Mengatasi Infeksi Cacing: Pencegahan dan Pengobatan Aman bagi Anak

Oleh: apt. Dianik Astri, S.Farm
Mahasiswa Program Studi Magister Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Yayasan Pharmasi Semarang
PWMJATENG.COM, Kasus infeksi cacing atau cacingan kembali menjadi perhatian publik sejak mencuatnya berita tragis pada Juli 2025 tentang seorang balita asal Sukabumi yang meninggal dunia akibat infeksi cacing berat. Tubuh anak tersebut dipenuhi cacing dalam jumlah banyak hingga menyebabkan komplikasi fatal.
Kejadian ini menyadarkan masyarakat bahwa cacingan masih menjadi ancaman nyata bagi kesehatan anak-anak Indonesia, terutama di daerah dengan sanitasi yang buruk.
Cacingan (helminthiasis) merupakan infeksi yang disebabkan oleh cacing parasit yang hidup di saluran pencernaan manusia. Kondisi ini lebih sering menyerang anak-anak karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sempurna dan kebiasaan hidup bersih belum terbentuk dengan baik.
Cacingan bukan penyakit ringan. Infeksi kronis dapat menimbulkan gangguan pencernaan, anemia, malnutrisi, bahkan hambatan pertumbuhan.
Jenis cacing yang umum menginfeksi manusia antara lain:
- Cacing gelang (Ascaris lumbricoides)
- Cacing cambuk (Trichuris trichiura)
- Cacing tambang (Ancylostoma duodenale, Necator americanus)
- Cacing kremi (Enterobius vermicularis)
- Cacing pita (Taenia saginata, Taenia solium)
- Cacing hati (Fasciola hepatica)
Gejala umum meliputi nyeri perut, mual, diare, gatal di sekitar anus, penurunan nafsu makan, tubuh lemas, dan berat badan menurun. Pada kasus berat, infeksi dapat menyebabkan sumbatan usus dan komplikasi serius lainnya.
Beberapa faktor risiko utama cacingan antara lain:
- Sanitasi buruk: telur cacing mencemari tanah, air, dan makanan akibat kebiasaan buang air besar sembarangan.
- Kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS): anak sering lupa mencuci tangan setelah bermain atau sebelum makan.
- Bermain tanpa alas kaki: terutama berisiko pada cacing tambang yang masuk melalui kulit telapak kaki.
- Konsumsi makanan tidak higienis: sayur atau buah yang tidak dicuci bersih menjadi media penularan.
- Kurangnya edukasi kesehatan: kesadaran masyarakat tentang bahaya cacingan masih rendah.
Selain pengobatan medis seperti albendazol atau mebendazol, herbal tradisional kini banyak dipilih sebagai alternatif alami yang aman, ekonomis, dan minim efek samping.
Beberapa bahan herbal dengan aktivitas anthelmintik (pembasmi cacing) antara lain:
- Rimpang bangle (Zingiber purpureum) – melumpuhkan cacing di usus.
- Kunyit (Curcuma domestica) – antiinflamasi dan memperbaiki pencernaan.
- Sarang semut (Myrmecodia pendans) – antiparasit alami.
- Labu kuning (Cucurbita moschata) – mengandung cucurbitacin efektif melawan cacing pita.
- Jahe emprit (Zingiber officinale var. amarum) – antimikroba dan meningkatkan imunitas.
- Bawang putih lanang (Allium sativum L.) – mengandung allicin yang melumpuhkan cacing.
- Daun gewang (Corypha utan Lamk) – mengandung senyawa fenolik antiparasit.
- Biji pinang merah (Areca catechu) – obat cacing alami tradisional.
- Buah takokak (Solanum torvum) – antibakteri dan antiparasit.
- Daun sirih (Piper betle L.) – minyak atsirinya bersifat antimikroba.
Beberapa bentuk sediaan tradisional yang bisa digunakan:
- Rebusan (decoction): 10–30 gram bahan kering direbus dalam 500 ml air selama 15–30 menit, diminum 1–2 kali sehari.
- Infus (teh herbal): 1–2 sendok teh bahan kering diseduh air panas 10–15 menit, diminum 1–3 kali sehari.
- Bubuk herbal: dikeringkan, digiling halus, dan dicampur madu untuk anak.
- Tincture/ekstrak cair: 10–20 tetes diminum 2–3 kali sehari, khusus produk farmasi modern.
Catatan: Dosis dapat berbeda tergantung usia, jenis herbal, dan kondisi tubuh. Konsultasikan dengan apoteker atau tenaga kesehatan profesional, terutama untuk anak-anak dan ibu hamil.
Mencegah infeksi cacing jauh lebih efektif dibanding mengobati. Terapkan langkah-langkah berikut:
- Cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah dari toilet.
- Potong kuku secara rutin.
- Gunakan alas kaki saat bermain di luar rumah.
- Konsumsi makanan matang dan air bersih.
- Minum obat cacing setiap enam bulan dan lakukan pemeriksaan feses bila perlu.
Cacingan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, terutama pada anak-anak. Kombinasi antara pola hidup bersih, sanitasi lingkungan, pengobatan medis, dan dukungan herbal alami merupakan solusi holistik yang efektif.
Herbal seperti bawang putih, bangle, labu kuning, dan pinang merah terbukti memiliki efek antiparasit alami yang aman bila digunakan dengan tepat. Diperlukan edukasi berkelanjutan agar masyarakat semakin sadar pentingnya pencegahan dini demi melindungi generasi masa depan dari infeksi parasit.
Kontributor: Dina Setyaningsih – MPI PDM Jepara
Editor: Al-Afasy



