Berita

Masjid Wajib Jadi ‘CEO’ Solusi Umat Semarang Dorong Transformasi Manajemen Masjid ke Model Profesional

PWMJATENG.COM, Semarang, 8 Oktober 2025 — Lembaga Pengembangan Masjid dan Mushola (LPMM) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Semarang meluncurkan inisiatif strategis untuk mentransformasi fungsi masjid. Tidak hanya sebagai tempat ibadah, masjid kini didorong menjadi pusat solusi umat yang dikelola secara profesional dan modern.

Transformasi ini menuntut masjid untuk terlibat aktif dalam menjawab persoalan riil masyarakat — mulai dari ekonomi hingga penciptaan lapangan kerja.

Langkah konkret ini dimulai dengan pendampingan intensif selama tiga hari, Kamis–Sabtu (6–8/10/2025), di Masjid At Taqwa Ngaliyan, Wates, Semarang. Agenda utamanya adalah memproyeksikan masjid tersebut sebagai model pusat keunggulan yang mampu memakmurkan umat.

Ketua LPMM PDM Kota Semarang, Dr. H. Suwardi, M.M., menegaskan bahwa pola pengelolaan masjid yang masih bergantung pada satu orang atau sistem “one man show” harus ditinggalkan.

“Masjid zaman now butuh manajemen modern. Strukturnya harus rapi seperti organisasi profesional,” ujar Dr. Suwardi.

Menurutnya, bidang Teknologi Informasi (IT) sebaiknya dipegang oleh tenaga ahli, sementara penggalangan dana (fundraising) perlu dikelola oleh tim yang memahami strategi keuangan, agar hasilnya lebih optimal dan berkelanjutan.

“Kita ingin ubah citra masjid, bukan lagi tempat meminta sumbangan, tapi menjadi pusat yang memberi manfaat nyata bagi umat,” tambahnya.

Aspek penting dari inisiatif ini adalah dorongan agar masjid mengelola asetnya menjadi unit bisnis produktif. Dr. Suwardi menyebut potensi usaha seperti pertanian dan perikanan, dengan hasil yang kembali untuk kesejahteraan jamaah.

“Kita bisa siapkan anak-anak muda masuk dunia kerja lewat jaringan jamaah yang sukses berbisnis, atau bahkan menciptakan lapangan kerja baru dari unit usaha masjid itu sendiri,” jelasnya.

Langkah ini diharapkan menjadikan masjid sebagai pusat pemberdayaan ekonomi yang relevan dengan tantangan zaman.

Ketua Takmir Masjid At Taqwa Ngaliyan Wates, Prof. Ahwan Fanani, M.Ag., menyambut gagasan tersebut dengan antusias. Ia menyebut program ini memberi energi baru bagi pengelolaan masjid.

“Tantangan masyarakat kini kompleks. Masjid harus merespons dengan program unggulan yang relevan dan membuka diri terhadap ide-ide segar dari kaum muda,” ujarnya.

Transformasi manajemen ini diharapkan dapat direplikasi ke masjid-masjid lain di bawah PDM Kota Semarang. LPMM berharap di masa depan, ungkapan “ada masalah, ayo ke masjid” benar-benar menjadi solusi logis bagi setiap persoalan umat.

Kontributor: (Adib Abyan)
Editor: Al-Afasy

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE