
PWMJATENG.COM, Wonosobo – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI resmi menetapkan STIKes Muhammadiyah Wonosobo (SMW) sebagai salah satu dari 24 perguruan tinggi di Indonesia yang lolos seleksi Program Detasering dan Magang 2025. Program strategis nasional ini melibatkan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta sebagai mitra utama dalam upaya transformasi SMW menuju Universitas Muhammadiyah Wonosobo.
Kegiatan ini berlangsung dalam dua tahap. Tahap pertama, magang intensif selama tujuh hari pada 14–20 Oktober 2025 di Fakultas Farmasi UAD. Tahap kedua, detasering selama tiga hari pada 28–30 Oktober 2025 di kampus STIKes Muhammadiyah Wonosobo. Sejumlah pakar dari UAD hadir sebagai narasumber dan detaser, di antaranya Akrom, Laela Hayu Nurani, Moch. Saiful Bachri, Kintoko, dan Citra Ariani Edityaningrum.
Ketua SMW, Rohmadi, menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan. Ia menilai keterlibatan UAD memberikan dampak besar terhadap akselerasi perubahan kampusnya. “Kehadiran UAD dalam program ini menjadi nilai tambah yang luar biasa bagi kami. Dukungan langsung dari para pakar UAD mempercepat transformasi menuju Universitas Muhammadiyah Wonosobo. Kami ingin memastikan fondasi yang kami bangun kuat dan berkelanjutan,” ujarnya.
Baca juga, Aplikasi Al-Qur’an Muhammadiyah (Qur’anMu)
Sementara itu, Laela Hayu Nurani dari UAD menyampaikan apresiasi terhadap semangat seluruh sivitas akademika SMW. Menurutnya, kolaborasi ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki Wonosobo, terutama dalam pengembangan herbal lokal. “Kami melihat komitmen luar biasa dari seluruh civitas akademika SMW. Potensi pengembangan Purwaceng dan Carica sebagai produk unggulan daerah sangat menjanjikan. UAD berkomitmen untuk terus mendampingi proses transformasi ini,” tuturnya.
Kolaborasi dua perguruan tinggi ini difokuskan pada tiga aspek utama. Pertama, transformasi kelembagaan menuju universitas dengan pendampingan menyeluruh terhadap tata kelola institusi. Kedua, pengembangan program studi, termasuk rencana pendirian empat prodi baru di bidang kesehatan, dengan prioritas pada Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker. Ketiga, penguatan keunggulan lokal melalui pembentukan Pusat Unggulan IPTEK berbasis Purwaceng dan Carica.
Selain kegiatan akademik, detasering juga mencakup kunjungan lapangan ke para penggiat Purwaceng di Wonosobo. Langkah ini bertujuan memperkuat jejaring sekaligus memahami kebutuhan riil dalam pengembangan produk herbal khas daerah.
Program Detasering dan Magang 2025 di SMW menghasilkan sejumlah luaran nyata. Di antaranya, Modul Pengelolaan Lembaga untuk standardisasi tata kelola, kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE), serta Roadmap Pengembangan yang disepakati bersama. Komitmen tersebut menjadi dasar bagi penguatan mutu pendidikan dan riset di bidang kesehatan dan herbal.
Penutupan kegiatan berlangsung hangat dengan sesi foto bersama dan penandatanganan komitmen lanjutan antara SMW dan UAD. Momen tersebut menandai dimulainya babak baru dalam perjalanan pendidikan kesehatan di Wonosobo yang lebih maju dan berdampak bagi masyarakat.
Kontributor : Rudi
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha



