Khazanah IslamKhutbah

Khutbah Jumat: Menjaga Privasi dan Menutup Aib Orang Lain di Era Digital

Khutbah Jumat: Menjaga Privasi dan Menutup Aib Orang Lain di Era Digital

الحَمْدُ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِن شُرُورِ أَنفُسِنَا وَمِن سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.

Saudara-saudari sekalian yang dirahmati Allah,

Pada era digital seperti sekarang, kehidupan kita tidak lepas dari media sosial, aplikasi pesan instan, dan berbagai platform online lainnya. Namun, kemudahan berkomunikasi ini membawa risiko besar, terutama terkait privasi dan aib orang lain. Menjaga rahasia, menutup aib, dan menghormati privasi menjadi bagian dari akhlak mulia seorang Muslim.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an:

“وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ”

Artinya: “Janganlah sebagian kalian menggunjing sebagian yang lain. Apakah seorang di antara kalian suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kalian benci hal itu.” (QS. Al-Hujurat: 12)

Ayat ini mengingatkan kita untuk tidak membicarakan keburukan orang lain, baik di dunia nyata maupun di dunia digital. Menyebarkan aib orang lain sama dengan menggunjing, yang sangat dilarang dalam Islam.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

“مَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ”

Artinya: “Barangsiapa menutupi aib seorang Muslim, niscaya Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat.” (HR. Muslim, No. 2638)

Hadis ini mengajarkan pentingnya menjaga kehormatan dan privasi orang lain. Dalam konteks digital, kita harus berhati-hati dalam membagikan informasi pribadi, foto, video, maupun pesan yang bersifat sensitif.

Khutbah Kedua

Saudara-saudari yang dirahmati Allah,

Menjaga privasi bukan hanya soal hukum dunia, tetapi juga bentuk takwa kepada Allah. Media sosial sering membuat kita tergoda untuk mengunggah sesuatu yang sebenarnya bersifat pribadi. Bisa berupa kesalahan, kelalaian, atau perbuatan yang kurang pantas. Menyebarkan hal tersebut berarti membuka aib orang lain.

Baca juga, Aplikasi Al-Qur’an Muhammadiyah (Qur’anMu)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menegaskan:

“إِنَّ اللَّهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ”

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa kalian dan harta kalian, tetapi Dia melihat kepada hati dan amal perbuatan kalian.” (HR. Muslim, No. 2564)

Menjaga privasi orang lain adalah salah satu bentuk kebaikan yang menyentuh hati. Jangan sampai kesalahan kecil orang lain kita viralkan, karena itu bisa merusak kehormatan mereka dan membawa dosa bagi kita.

Saudaraku, di era digital, setiap klik, unggahan, atau pesan dapat tersebar luas. Oleh karena itu, sebelum membagikan sesuatu, tanyakan pada diri kita:

  • Apakah ini bisa merugikan orang lain?
  • Apakah ini termasuk aib yang seharusnya kita tutupi?

Jika jawaban “iya”, maka menahan diri adalah wujud iman yang sesungguhnya. Menutup aib orang lain akan membawa keberkahan dan perlindungan Allah bagi kita sendiri.

Mari kita jadikan akhlak menutup aib sebagai kebiasaan sehari-hari, termasuk dalam dunia digital. Ingat, menjaga rahasia dan privasi orang lain adalah tanda ketaqwaan dan kehormatan seorang Muslim.

اللّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا، وَقِنَا شَرَّ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، وَاجْمَعْنَا فِي الْخَيْرِ وَاهْدِنَا إِلَى الصِّرَاطِ الْمُسْتَقِيمِ. آمِينَ.

Artinya: “Ya Allah, kami memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang halal, amal yang diterima, lindungilah kami dari keburukan diri kami dan dosa-dosa kami, satukanlah kami dalam kebaikan, dan tunjukkanlah kami jalan yang lurus. Aamiin.”

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE