BeritaTokoh

Meneguhkan Peran Pemuda: Seruan Zakiyuddin Baidhawy untuk Membangun Indonesia yang Lebih Baik

PWMJATENG.COM, Semarang – Dalam momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Zakiyuddin Baidhawy, menyerukan pentingnya membuka ruang yang lebih luas bagi generasi muda untuk turut serta dalam pembangunan bangsa. Menurutnya, pemuda adalah pilar utama kemajuan Indonesia. Di tangan merekalah masa depan negeri ini ditentukan, bukan semata oleh semangat dan idealisme, tetapi juga oleh kompetensi dan kesadaran terhadap peran sosial yang harus diemban.

Zakiyuddin menegaskan bahwa bangsa Indonesia tidak boleh hanya memandang pemuda sebagai objek pembangunan, melainkan sebagai subjek yang memiliki daya kreasi, daya juang, dan gagasan segar untuk membawa perubahan. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada para pemuda agar dapat berpartisipasi dalam berbagai dimensi pembangunan, sesuai dengan kompetensi dan passion masing-masing.

Menurutnya, pembangunan bangsa akan berjalan efektif apabila setiap individu berkontribusi pada bidang yang sesuai dengan potensinya. “Ketika pemuda diberi ruang untuk mengembangkan diri sesuai dengan minat dan keahliannya, maka hasilnya bukan hanya produktivitas, tetapi juga munculnya inovasi dan terobosan yang bermanfaat bagi masyarakat luas,” ujarnya dalam peringatan tersebut.

Zakiyuddin juga mengingatkan bahwa kepedulian terhadap pemuda tidak cukup hanya dalam bentuk retorika. Ia menekankan pentingnya perbaikan nyata dalam pelayanan kepemudaan. Hal itu mencakup perbaikan tata kelola program-program kepemudaan, penguatan kapasitas lembaga yang menaungi anak muda, serta dukungan sumber daya yang memadai agar pemuda dapat berkembang secara optimal.

Bagi Muhammadiyah, kata Zakiyuddin, pemuda bukan sekadar penerus perjuangan, tetapi juga pelanjut dakwah dan amal usaha persyarikatan. Dalam konteks ini, ia menilai bahwa pembangunan karakter dan kompetensi generasi muda harus berjalan seiring dengan pembinaan spiritual. “Kita tidak hanya mencetak pemuda yang cerdas dan profesional, tetapi juga yang berakhlak dan memiliki tanggung jawab sosial,” tuturnya.

Dalam pandangan Islam, generasi muda memiliki posisi yang sangat strategis. Al-Qur’an banyak memberikan contoh tentang peran pemuda dalam sejarah kenabian. Salah satu di antaranya adalah kisah Ashabul Kahfi, sekelompok pemuda yang berani mempertahankan keimanan mereka di tengah tekanan kekuasaan. Allah berfirman:

إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى

“Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk.” (QS. Al-Kahfi [18]: 13)

Baca juga, Aplikasi Al-Qur’an Muhammadiyah (Qur’anMu)

Ayat ini, menurut Zakiyuddin, menggambarkan bahwa pemuda yang beriman dan berkomitmen terhadap nilai-nilai kebenaran akan selalu mendapatkan bimbingan dan jalan keluar dari Allah. Dalam konteks kekinian, nilai tersebut relevan untuk membentuk karakter generasi muda yang tangguh di tengah arus globalisasi dan perubahan sosial yang cepat.

Ia menambahkan bahwa perbaikan kondisi kepemudaan tidak dapat dilepaskan dari upaya sistematis untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP). Indeks ini mencerminkan kualitas kehidupan pemuda dalam berbagai aspek seperti pendidikan, kesehatan, partisipasi sosial, dan ketenagakerjaan. “Kenaikan IPP bukan hanya angka statistik, tetapi cermin dari meningkatnya kualitas hidup, produktivitas, dan kepemimpinan pemuda,” jelasnya.

Zakiyuddin juga menggarisbawahi pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, lembaga pendidikan, dan organisasi kemasyarakatan dalam membangun ekosistem kepemudaan yang sehat. Menurutnya, setiap pihak memiliki tanggung jawab untuk menumbuhkan iklim yang mendukung kreativitas dan inovasi anak muda. Ia mencontohkan bahwa perguruan tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah memiliki potensi besar dalam melahirkan generasi muda yang unggul, religius, dan nasionalis.

Lebih jauh, Zakiyuddin menilai bahwa semangat Sumpah Pemuda harus terus dihidupkan bukan hanya sebagai simbol sejarah, tetapi sebagai inspirasi bagi generasi masa kini. “Sumpah Pemuda adalah momentum kesadaran kolektif untuk meneguhkan identitas bangsa. Semangat itu harus diterjemahkan dalam bentuk nyata melalui kerja, dedikasi, dan inovasi anak muda,” katanya.

Ia menegaskan bahwa kemajuan bangsa tidak mungkin dicapai tanpa keterlibatan aktif pemuda di berbagai lini kehidupan. Oleh karena itu, pemberdayaan pemuda harus menjadi prioritas kebijakan publik, baik di tingkat nasional maupun daerah. Muhammadiyah, menurutnya, siap menjadi mitra strategis pemerintah dalam membangun generasi muda yang berkarakter, berdaya saing, dan berkontribusi untuk kemajuan umat dan bangsa.

Dalam refleksinya, Zakiyuddin menyampaikan pesan moral bahwa membangun Indonesia yang maju tidak cukup hanya dengan kecerdasan intelektual, tetapi juga dengan kecerdasan spiritual dan emosional. Ia menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai integritas, tanggung jawab, dan solidaritas sosial sejak dini agar pemuda tumbuh menjadi pribadi yang peduli terhadap lingkungan dan masyarakatnya.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE