Lazismu Purworejo, Tahun 2018 Targetkan Perolehan Rp 5 Miliar
PWMJATENG.COM, PURWOREJO – LAZISMU Purworejo, tahun 2018 targetkan perolehan Rp 5 miliar. Target ini diputuskan dalam rapat koordinasi Kantor Layanan LAZISMU se-Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah pada Rabu (27/12/17). Rapat koordinasi tersebut digelar di Aula Gedung Dakwah Muhammadiyah Kabupaten Purworejo.
Hal ini disampaikan H Moh Mansur SPdI, Ketua Lazismu Kabupaten Purworejo. Menurutnya, rapat koordinasi ini dimaksudkan guna memberikan gambaran secara utuh terkait kelembagaan dan pengelolaan lazis.
“Kami insya Allah akan membawa Lazismu Kabupaten Purworejo menuju lembaga zakat yang terpercaya, yang dapat menyantuni kepada umat terutama di Kabupaten Purworejo sebagai bentuk memberdayakan kehidupan umat baik dalam bidang ekonomi, spiritual dan yang lainnya,”ujarnya.
Lebih lanjut, Moh Mansur mengatakan, terkait landasan pengumpulan dana zakat melalui lazis, yakni melaksanakan perintah Allah yang merupakan salah satu rukun Islam, Al Quran dan Hadist. Selain itu, undang-undang No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, serta instruksi Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Munas Tarjih terkait Zakat tertanggal Mei 2016.
“Maka wajib bagi setiap warga Muhammadiyah (pengurus, pegawai AUM, AMM) untuk membayarkan zakat, infaq nya melalui Lazismu di Kabupaten Purworejo. Harapan adanya Lazismu ini, menjadi lebih memberdayakan umat dalam mengaplikasikan habluminallaah dan habluminannaas. Semoga target yang dibuat dapat tercapai, dan diucapkan terima kasih bagi yang telah membayarkan zakat melalui Lazismu Kabupaten Purworejo yng mudah-mudahan Allah membalas dengan balasan yang berlipat ganda,” ujar Moh Mansur.
Rakor ini dihadiri perwakilan Kantor Layanan dari setiap Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan `Aisyiyah se-Kabupaten Purworejo, Angkatan Muda Muhammadiyah, Amal Usaha Muhammadiyah dengan jumlah kurang lebih 100 peserta.
Adapun penyampaian materi bagi peserta disampaikan oleh Umar Choeroni (Dewan Syariah Lazismu Sragen) dan Ikhwanushoffa (Badan Pengurus Lazismu Wilayah Jawa Tengan Koordinator Wilayah Solo-Raya).
Umar Choeroni menyampaikan, terkait dasar, latar belakang dan landasan kewajiban berzakat. Sedangkan Ikhwanushoffa menjabarkan bentuk, pengelolaan, motivasi, contoh pengelolaan daerah Sragen dan masih banyak lainnya.
“Kunci awal Lazismu yakni adanya penyamaan persepsi bentuk kinerja dan cara pandang. Hanya orang gila yang menginginkan hasil berbeda tetapi masih menggunakan cara lama, Hanya orang keblinger yang ingin menemukan cara yang berbeda tetapi masih menggunakan pola pikir lama,”ujar Ikhwanushoffa.
Ikhwanushoffa mengatakan, tentang kinerja Muhammadiyah membutuh bukti terlebih dahulu, dengan sehatnya badan pengurus dan eksekutifnya dan sentralisasi pembukuan ZIS di Muhammadiyah.
“Lazismu sebagai solusi turats (tradisi positif yang selalu dipertahankan) Muhammadiyah, menyalakan api spirit gerakan dan pemikiran Kyai Dahlan. Kalau mengaku warga Muhammadiyah dan `Aisyiyah maka membayar ZIS nya di LAZISMU,”ujarnya.
Dicontohkan program berbagi yang telah dilaksanakan oleh Lazismu Sragen. Program itu berupa Sebaran Kotak Infaq 1000 Kotak, Sosialisasi Zakat di Berbagai Elemen Masyarakat Via Pengajian Atau Program Pertemuan, Arisan dan sebagainya. Selain itu, ada kegiatan Aktivasi Media Sosial (One Day One News), Aktivasi Rekening Transfer, Event Program, Direct Fundraising Dan Good Report.
“Dengan adanya rapat koordinasi Lazismu daerah Kabupaten Purworejo ini tentu menjadi momen penting tonggak baru kebangkitan lembaga amil di persyarikatan terutama Kabupaten Purworejo ini. Kabupaten Purworejo dengan potensi yang luar biasa, daerah dengan kultur yang komplek memberikan potensi yang tidak kecil, manfaat yang dibutuhkan masyarakat telah ditunggu-tunggu. Maka dengan adanya momen hari ini insya Allah tutup tahun 2018 dapat tercapai target yang telah ditetapkan,”ungkap Ikhwanushoffa. (Akhmad M)