
PWMJATENG.COM, Brebes – Universitas Muhammadiyah Brebes (UMBS) kembali menegaskan komitmennya dalam meningkatkan literasi digital masyarakat. Melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), tim dosen menghadirkan kegiatan bertajuk “Family Link: Inovasi Edukasi Digital Bagi Orang Tua dan Guru dalam Mengawasi Aktivitas Online Anak”.
Acara berlangsung di RA Al Manshur, Desa Bangbayang, Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes, pada Kamis (25/9/2025) pukul 09.00–11.00 WIB. Program ini menyasar orang tua dan guru, dengan tujuan utama meningkatkan keterampilan pengawasan penggunaan gawai dan aktivitas daring anak-anak.
Kegiatan tersebut digawangi sejumlah dosen UMBS, yakni Yuniarti Lestari, Tresna Yudha Prawira, Umar Ghoni, Nur Wahyu Hidayat, dan Hidayatur Rakhmawati. Mereka menekankan bahwa orang tua masih menjadi garda terdepan dalam mendampingi anak di era digital. Guru dilibatkan sebagai mitra pendukung, sementara anak-anak mendapat manfaat tidak langsung melalui peningkatan kualitas pengawasan dari orang tua dan tenaga pendidik.
Program ini lahir dari keresahan terhadap maraknya penggunaan gadget oleh anak tanpa pengawasan memadai. Meski teknologi membawa manfaat edukatif, risiko yang mengintai juga besar, mulai dari paparan konten negatif, kecanduan gawai, hingga gangguan tumbuh kembang. Karena itu, UMBS memperkenalkan Google Family Link sebagai solusi praktis untuk mengontrol waktu penggunaan, mengatur aplikasi, serta memantau aktivitas digital anak secara real-time.
Baca juga, Berita Resmi: Tanfidz Musywil II-III Majelis Tarjih PWM Jawa Tengah
Kegiatan berjalan interaktif. Rangkaian acaranya mencakup sosialisasi pentingnya pengawasan digital, pelatihan teknis penggunaan aplikasi, simulasi langsung bersama peserta, hingga sesi tanya jawab. Para peserta juga menerima leaflet panduan agar lebih mudah memahami materi.
Dalam keterangannya, Yuniarti Lestari menyampaikan harapannya. “Melalui PKM Family Link di RA Al Manshur, orang tua diharapkan semakin teredukasi. Mereka bisa menemukan solusi nyata atas keresahan dalam mengawasi, memantau, dan mengendalikan aktivitas online anak,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan oleh Tresna Yudha Prawira. Menurutnya, literasi digital sudah menjadi keterampilan wajib bagi orang tua. “Anak-anak usia dini sudah terpapar gawai, maka pendampingan yang tepat sangat diperlukan. Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya memberi sosialisasi, tetapi juga membekali orang tua dengan keterampilan teknis. Secara akademik, ini adalah wujud nyata penerapan ilmu pengetahuan di masyarakat,” terangnya.
Kegiatan tersebut mendapat sambutan hangat. Lilis Istianah, salah seorang wali murid, mengaku merasakan manfaat langsung. “Kegiatan ini sangat bermanfaat, karena saya kurang paham teknologi. Setelah dijelaskan dan dipraktikkan, saya jadi bisa mengontrol HP anak dengan lebih mudah,” ungkapnya.
Peserta lain juga aktif berdiskusi. Mereka bertanya mengenai cara membuat akun Google khusus anak, hingga bagaimana aplikasi tetap berfungsi meski anak menggunakan ponsel milik orang tua. Tim dosen menjelaskan langkah-langkah sederhana, termasuk pentingnya membuat jadwal penggunaan, mendampingi anak saat online, serta memanfaatkan aplikasi ramah anak seperti YouTube Kids.
Kontributor : Lukman
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha