
PWMJATENG.COM, Magelang – Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) terus menunjukkan komitmennya dalam menggerakkan pembangunan desa dan meningkatkan perekonomian masyarakat. Melalui program pengabdian kepada masyarakat, kampus ini berkolaborasi dengan Universitas Tidar (UNTIDAR) sejak 2023 untuk mengembangkan kawasan Lembah Pinus di Dusun Tepus Wetan, Desa Surodadi, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang, menjadi destinasi eduwisata berkelanjutan.
Program ini merupakan agenda multiyears yang akan berlangsung hingga 2025 dengan dukungan pendanaan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kemdiktisaintek. Tujuannya ialah mengoptimalkan potensi wisata di Desa Surodadi agar bisa diwujudkan sebagai “Wonderful of Surodadi”.
Barkah Susanto, dosen Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNIMMA, menjelaskan bahwa kawasan hutan pinus seluas 17 hektar milik Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGM) kini menjelma menjadi destinasi wisata baru. Kawasan tersebut dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Anem Karya.
“Kawasan ini sebelumnya hanyalah hutan pinus biasa. Tetapi sekarang hadir sebagai Lembah Pinus Magelang yang bisa digunakan untuk lokasi outbound, camping ground, hingga eduwisata dengan berbagai fasilitas penunjang,” kata Barkah.
Tidak sekadar menghadirkan keindahan alam, kawasan ini juga difungsikan sebagai ruang belajar terbuka. Melalui fasilitas greenhouse dan papan nama flora, anak-anak dapat mengenal, menanam, serta merawat berbagai jenis tumbuhan secara langsung.
Dalam pengembangannya, kawasan ini tidak hanya diarahkan pada sektor wisata, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat. Menurut Barkah, pelatihan bagi warga setempat terus dilakukan, salah satunya terkait pengolahan komoditas lokal agar memiliki nilai tambah ekonomi.
“Kesuksesan pengelolaan Lembah Pinus Magelang tidak lepas dari keterlibatan warga. Komunitas lokal kini lebih percaya diri karena mereka dilibatkan langsung dalam manajemen wisata,” ujarnya.
Baca juga, Berita Resmi: Tanfidz Musywil II-III Majelis Tarjih PWM Jawa Tengah
Ia menambahkan, ribuan wisatawan sudah berkunjung ke kawasan tersebut. Tidak hanya keluarga, tetapi juga komunitas dan kelompok wisata menjadikan Lembah Pinus Magelang sebagai pilihan favorit. “Dari acara perkemahan, kegiatan outbound, hingga sekadar piknik biasa, semua bisa dilakukan di sini. Manajemen pengelolaan yang semakin membaik menjadi kunci keberhasilan,” jelasnya.
Barkah juga menegaskan bahwa pengembangan wisata di Desa Surodadi memiliki dampak strategis. Lokasinya yang dekat dengan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur menjadikan Lembah Pinus Magelang sebagai penyangga kawasan wisata kelas dunia tersebut.

“Melalui program pengabdian ini, Lembah Pinus Magelang tidak hanya berkembang sebagai destinasi wisata, tetapi juga menjadi sarana pemberdayaan masyarakat. Keterlibatan warga dalam pengelolaan akan menciptakan dampak ekonomi positif sekaligus membangun kesadaran pentingnya menjaga kelestarian alam,” tutur Barkah.
Dengan hadirnya Lembah Pinus Magelang, wisatawan yang berkunjung ke Borobudur memiliki alternatif destinasi lain yang menawarkan pengalaman berbeda, khususnya wisata berbasis alam dan edukasi.
Selain menyasar wisatawan umum, kawasan ini juga dirancang sebagai tempat belajar generasi muda. Konsep eduwisata memungkinkan anak-anak hingga mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman langsung tentang pentingnya konservasi.
“Melalui greenhouse, mereka bisa menanam sekaligus memahami bagaimana menjaga kelestarian lingkungan. Dengan cara itu, nilai edukasi bisa sejalan dengan hiburan,” kata Barkah menekankan.
UNIMMA bersama mitra juga berkomitmen menjaga keberlanjutan program hingga akhir periode pengabdian. Hal itu dilakukan dengan mendampingi warga, memperkuat kelembagaan, dan memberikan pelatihan manajemen wisata.
Kontributor : Arina
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha