
PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menorehkan langkah penting dalam penguatan sektor layanan kesehatan. Pada Rabu (1/10), jajaran direksi baru Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Soelastri resmi dilantik untuk periode 2025–2029. Prosesi pelantikan sekaligus serah terima jabatan berlangsung khidmat di Ruang Pertemuan Lantai 9 RSGM Soelastri, dengan dukungan penuh pimpinan universitas dan civitas akademika.
Rektor UMS, Harun Joko Prayitno, menegaskan bahwa pengelolaan RSGM tidak boleh sekadar administratif, melainkan harus berbasis pada pelayanan unggul dan edukasi kesehatan bagi masyarakat. “Pelayanan adalah kata kunci. Sama seperti UMS yang menekankan pelayanan akademik, RSGM Soelastri harus menghadirkan pelayanan medis terbaik, khususnya di bidang kesehatan gigi dan mulut,” ujarnya dalam sambutan.
Adapun jajaran direksi baru yang dilantik meliputi Nina Runting sebagai Direktur Utama, Amelia Elizabeth sebagai Direktur Medis dan Keperawatan, serta Indah Kurniawati sebagai Direktur Pendidikan, Umum, dan Keuangan. Rektor menyampaikan apresiasi serta harapan besar agar kepemimpinan baru mampu membawa RSGM lebih progresif dan unggul di masa mendatang.
Dalam kesempatan itu, Harun juga memberikan penghargaan kepada direksi sebelumnya yang dinilai berhasil meletakkan fondasi kokoh bagi perkembangan RSGM sejak berdiri tujuh tahun lalu. Ia menekankan agar kepemimpinan baru tetap menjaga semangat kebersamaan, kekompakan, dan komitmen. “Komitmen ini bukan hanya untuk rumah sakit, tetapi juga untuk Muhammadiyah, bangsa, dan masyarakat luas,” tuturnya.
Baca juga, Berita Resmi: Tanfidz Musywil II-III Majelis Tarjih PWM Jawa Tengah
Lebih jauh, Rektor UMS menekankan bahwa RSGM Soelastri tidak hanya berfungsi sebagai rumah sakit rujukan, tetapi juga sebagai pusat edukasi dan promosi kesehatan. Menurutnya, rumah sakit tidak boleh bersikap pasif dengan hanya menunggu pasien datang. Sebaliknya, harus aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi sejak usia dini. “Ini adalah bagian dari tanggung jawab moral dan sosial UMS,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa keberadaan RSGM Soelastri juga tidak dapat dipisahkan dari RSU UMS yang sama-sama menjadi aset strategis universitas. Kedua rumah sakit ini, lanjut Harun, saling melengkapi peran. Fakultas Kedokteran Gigi menjadi penguat utama bagi RSGM, sementara Fakultas Kedokteran serta fakultas kesehatan lainnya memperkuat RSU UMS. “Sinergi lintas fakultas akan menjadikan layanan kesehatan UMS lebih komprehensif, Islami, unggul, dan mendunia,” ungkapnya.
Pelantikan direksi baru, menurut Harun, menjadi momentum penting untuk memperkokoh kiprah RSGM sebagai rumah sakit pendidikan sekaligus pusat pelayanan masyarakat. Ia berharap jajaran direksi baru tidak hanya mengelola layanan medis, tetapi juga mampu menghadirkan inovasi yang menyentuh aspek sosial dan edukatif.
Dengan kepemimpinan baru, UMS menargetkan RSGM Soelastri dapat semakin progresif, inovatif, dan memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat. Harun menilai keberadaan RSGM memiliki peran strategis dalam mencetak tenaga medis yang berintegritas, profesional, serta mampu menjawab kebutuhan kesehatan gigi masyarakat luas.
Dukungan universitas, fakultas, dan jaringan Muhammadiyah diyakini akan memperkuat eksistensi RSGM dalam menjalankan misi kesehatan. Dengan demikian, rumah sakit ini tidak hanya menjadi pusat rujukan medis, tetapi juga episentrum edukasi kesehatan gigi yang memberi dampak langsung bagi masyarakat.
“Harapan kami, kepemimpinan baru ini dapat menjaga semangat pelayanan sekaligus mengembangkan inovasi. Dengan begitu, RSGM Soelastri tidak hanya hadir sebagai fasilitas kesehatan, tetapi juga sebagai pusat pembelajaran dan pengabdian,” kata Harun menutup sambutan.
Kontributor : Alvian
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha