
PWMJATENG.COM, Manado – Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah sekaligus Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, hadir di Universitas Muhammadiyah Manado (UM Manado) pada Jumat, 26 September 2025. Dalam kunjungan tersebut, ia memberikan pidato inspiratif di hadapan ratusan sivitas akademika.
Sejak awal, Abdul Mu’ti menegaskan pentingnya pendidikan sebagai jalan mobilitas sosial. “Pendidikan merupakan alat mobilitas sosial vertikal yang paling mungkin dan yang paling bisa bertahan,” ucapnya. Ia menekankan agar mahasiswa UM Manado memanfaatkan kesempatan kuliah sebaik mungkin untuk mengembangkan kualitas diri di berbagai bidang.
Menurutnya, kuliah di perguruan tinggi tidak cukup jika hanya fokus pada akademik. Dibutuhkan pula keterampilan lain agar mahasiswa mampu menghadapi perubahan dunia yang cepat. Abdul Mu’ti mengutip pemikiran Robert Kiyosaki yang membagi tipe mahasiswa menjadi beberapa kategori.
“Mahasiswa A orientasinya hanya nilai. Itu tidak salah, tapi tidak cukup untuk dunia yang terus berubah,” jelasnya. Ada pula mahasiswa C yang secara akademik tidak cumlaude, tetapi memiliki kreativitas tinggi. Bahkan, ada tipe mahasiswa AC yang baik dalam akademik sekaligus kreatif.
Namun, Abdul Mu’ti menilai itu pun belum cukup. “Bagi saya, mahasiswa perlu menjadi mahasiswa ACC, yakni academic, creativity, dan competency. Kompetensi inilah yang dibutuhkan untuk kerja-kerja masa depan,” tegasnya.
Ia menambahkan, salah satu kompetensi penting adalah kepemimpinan. Hampir semua bidang pekerjaan, menurutnya, memerlukan kemampuan leadership. Untuk memperkuat pesan itu, Abdul Mu’ti membagikan kisah pribadinya.
Baca juga, Berita Resmi: Tanfidz Musywil II-III Majelis Tarjih PWM Jawa Tengah
“Saat mahasiswa, IPK saya biasa-biasa saja. Namun, saya tetap bisa mendapatkan beasiswa Supersemar dan AUSAID. Yang membuat saya sampai di posisi sekarang bukan sekadar akademik, tapi leadership yang saya asah lewat IMM,” tuturnya. Ia bercerita aktif di Komisariat IAIN Walisongo, lalu menjadi Ketua DPD IMM Jawa Tengah, dilanjutkan ke Pemuda Muhammadiyah hingga menjadi Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah. Karier organisasinya berlanjut sampai dipercaya sebagai Sekretaris Umum PP Muhammadiyah selama dua periode.

Dalam kesempatan itu, ia mengingatkan mahasiswa agar tidak menjadi mahasiswa 3K, yakni kos-kosan, kampus, dan kantin. “Kalian jangan hanya berkutat di tiga tempat itu. Jadilah mahasiswa ACC, punya kemampuan akademik yang baik, kreatif, dan berkompetensi,” serunya. Ia juga mengajak mahasiswa menjaga stamina intelektual agar semangat belajar terus terjaga.
Abdul Mu’ti turut merekomendasikan buku Mindset karya Carol Dweck kepada mahasiswa UM Manado. Buku tersebut, menurutnya, relevan dengan ajaran Islam. “Buku itu menyebutkan, kalau orang mau maju, ia harus punya pikiran untuk maju. Isinya sesuai dengan firman Allah dalam surat Ar-Ra’d, bahwa Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah apa yang ada dalam diri mereka,” jelasnya.
Ia menutup pidatonya dengan ajakan reflektif. “Kalau mindset berubah, kepribadian akan berubah. Jika individu berubah, maka bangsa pun akan berubah. Inilah yang ingin kita bangun bersama-sama,” pungkas Abdul Mu’ti.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha