Khutbah Jumat: Islam dan Keberpihakan pada Kaum Marginal

Khutbah Jumat: Islam dan Keberpihakan pada Kaum Marginal
الحمد لله الذي أمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربى ونهى عن الفحشاء والمنكر والبغي، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله، صلوات ربي وسلامه عليه وعلى آله وأصحابه أجمعين.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Saya berwasiat kepada diri saya pribadi dan jamaah sekalian untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Allah Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Kaum marginal adalah kelompok masyarakat yang sering kali terpinggirkan secara ekonomi, sosial, dan politik. Mereka adalah fakir miskin, yatim piatu, orang dengan kebutuhan khusus, pekerja kecil, serta orang-orang yang lemah dan tidak berdaya.
Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin memberikan perhatian besar kepada kelompok ini. Allah SWT memuliakan mereka dan memerintahkan kita untuk peduli kepada kaum lemah. Dalam Al-Qur’an, Allah menegaskan:
وَفِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ
“Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.” (QS. Adz-Dzariyat: 19)
Ayat ini menunjukkan bahwa dalam setiap rezeki yang kita miliki terdapat hak orang-orang miskin dan lemah. Maka keberpihakan kepada mereka bukan sekadar anjuran, tetapi kewajiban keimanan.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Rasulullah SAW juga memberi teladan nyata bagaimana beliau selalu berpihak pada kaum marginal. Beliau bersabda:
هَلْ تُنْصَرُونَ وَتُرْزَقُونَ إِلَّا بِضُعَفَائِكُمْ
“Sesungguhnya kalian ditolong dan diberi rezeki hanyalah karena keberadaan orang-orang lemah di antara kalian.” (HR. Bukhari)
Hadis ini mengingatkan kita bahwa keberkahan suatu umat justru terletak pada doa, keikhlasan, dan keberadaan kaum lemah. Tanpa mereka, umat akan kehilangan rahmat dan pertolongan Allah.
Baca juga, Segudang Keistimewaan Salat Subuh yang Tak Boleh Tertinggalkan
Karena itu, Islam mewajibkan zakat, menganjurkan sedekah, memberi santunan anak yatim, dan melarang keras sikap sombong terhadap orang miskin. Allah berfirman:
كَلَّا بَل لَا تُكْرِمُونَ الْيَتِيمَ • وَلَا تَحَاضُّونَ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ
“Sekali-kali tidak, bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim. Dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin.” (QS. Al-Fajr: 17-18)
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Maka menjadi kewajiban kita sebagai umat Islam untuk hadir di tengah-tengah kaum marginal, mendampingi mereka, menguatkan mereka, dan memperjuangkan hak-hak mereka. Baik melalui zakat, infaq, wakaf, kerja sosial, advokasi, maupun solidaritas kemanusiaan.
Mari kita jadikan kepedulian kepada kaum marginal sebagai wujud nyata dari keimanan kita kepada Allah SWT.
أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم ولسائر المسلمين فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم.
Khutbah Kedua
الحمد لله رب العالمين، حمداً كثيراً طيباً مباركاً فيه كما يحب ربنا ويرضى. أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله، اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Ketakwaan kepada Allah bukan hanya diwujudkan melalui ibadah ritual, tetapi juga ibadah sosial, yaitu keberpihakan kepada mereka yang lemah. Nabi SAW pernah berdoa:
اللَّهُمَّ أَحْيِنِي مِسْكِينًا وَأَمِتْنِي مِسْكِينًا وَاحْشُرْنِي فِي زُمْرَةِ الْمَسَاكِينِ
“Ya Allah, hidupkanlah aku dalam keadaan miskin, wafatkanlah aku dalam keadaan miskin, dan kumpulkanlah aku bersama orang-orang miskin.” (HR. Tirmidzi)
Hadis ini menunjukkan betapa Rasulullah SAW sangat dekat dengan kaum marginal dan tidak berjarak dengan mereka.
Karenanya, mari kita sebagai umat Islam meneladani Nabi dengan menumbuhkan empati, membantu yang membutuhkan, dan melibatkan diri dalam perjuangan sosial. Dengan begitu, Islam benar-benar menjadi rahmat bagi seluruh alam.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيعٌ قَرِيبٌ مُجِيبُ الدَّعَوَاتِ.
اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ، الَّذِينَ يَقُومُونَ بِحُقُوقِ الْفُقَرَاءِ وَالْمَسَاكِينِ، وَالْأَيْتَامِ وَالْمُسْتَضْعَفِينَ.
اللَّهُمَّ وَحِّدْ صُفُوفَ الْمُسْلِمِينَ، وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ، وَانْصُرْهُمْ عَلَى الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِينَا وَلِمَشَايِخِنَا وَلِمَنْ لَهُ حَقٌّ عَلَيْنَا، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha