
PWMJATENG.COM, Grobogan – Rangkaian program Sekolah Perempuan Plus 2025 kembali digelar oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Semarang. Kegiatan yang masuk dalam Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) ini berlangsung di Desa Kandangrejo, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, Sabtu (6/9).
Pada pertemuan kesembilan, panitia mengangkat tema “Perempuan Berkarya dan Berdaya di Tata Rias”. Agenda kali ini menghadirkan narasumber Mifta, seorang praktisi sekaligus promotor dari brand kecantikan OMG. Ia membimbing langsung peserta dalam praktik dasar tata rias hingga teknik catwalk sederhana yang biasa ditampilkan dalam ajang fashion show.
Dalam pelatihan, Mifta menjelaskan bahwa tata rias bukan hanya soal mempercantik penampilan. Menurutnya, keterampilan tersebut juga bisa menjadi sarana meningkatkan kepercayaan diri serta peluang usaha bagi perempuan desa.
“Make up bukan hanya soal penampilan, tetapi juga tentang bagaimana perempuan bisa tampil percaya diri dan mampu mengaplikasikan keterampilan ini menjadi potensi usaha. Dengan mempelajari dasar-dasarnya, ibu-ibu bisa lebih kreatif dan produktif,” ungkap Mifta.
Ia mengajarkan dasar-dasar penggunaan blush on, pemilihan warna sesuai jenis kulit, hingga teknik koreksi wajah menggunakan corrector. Para peserta juga diajak mempraktikkan langsung bagaimana merias diri dengan sederhana, namun tetap terlihat natural.
Suasana pelatihan tampak interaktif. Para peserta tidak hanya mendengarkan teori, melainkan juga mempraktikkan keterampilan yang baru saja diajarkan. Mereka bergantian mencoba memoles blush on di pipi, mengoreksi bagian wajah tertentu, hingga melangkah di atas panggung mini yang disiapkan panitia.
Salah satu peserta, Siti Fatimah, mengaku sangat bersemangat mengikuti sesi ini. Ia merasa pengalaman tersebut menambah kepercayaan dirinya.
“Saya merasa senang sekali bisa belajar make up. Awalnya saya kira sulit, tetapi setelah mencoba ternyata bisa diikuti. Saya jadi lebih percaya diri dan ingin terus berlatih, siapa tahu nantinya bisa dijadikan usaha sampingan,” tutur Siti Fatimah dengan wajah berbinar.
Baca juga, Cara Keluar dari Jebakan Kemaksiatan
Ungkapan serupa juga datang dari peserta lain yang menyebut bahwa pelatihan ini memberikan wawasan baru. Sebagian besar dari mereka menilai kegiatan semacam ini sangat bermanfaat, terutama bagi perempuan desa yang ingin mengembangkan potensi diri sekaligus menambah keterampilan ekonomi.
Selain tata rias, pelatihan juga mencakup pengenalan berbagai produk kecantikan, terutama blush on dengan jenis dan tekstur berbeda. Peserta diperkenalkan cara memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan, baik untuk penggunaan sehari-hari maupun untuk riasan acara khusus.

Materi tambahan berupa teknik dasar catwalk menjadi daya tarik tersendiri. Mifta mencontohkan cara berjalan yang anggun dan percaya diri, lalu meminta peserta menirukan langkahnya. Gelak tawa dan tepuk tangan terdengar ketika ibu-ibu mencoba berjalan di atas panggung dengan gaya masing-masing.
Menurut panitia, metode pembelajaran yang digunakan sengaja dibuat interaktif agar peserta tidak mudah bosan. Pendekatan ini terbukti berhasil karena sepanjang pelatihan, hampir semua peserta aktif mengikuti instruksi dan bertanya langsung kepada narasumber.
Program Sekolah Perempuan Plus 2025 bukan hanya bertujuan memberi hiburan atau pelatihan singkat. IMM Ahmad Dahlan Semarang ingin membuka wawasan baru bagi perempuan Desa Kandangrejo agar memiliki keterampilan yang bisa dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui tata rias, diharapkan muncul peluang usaha mandiri yang dapat menopang perekonomian keluarga. IMM juga berkomitmen terus mendampingi peserta dalam proses pengembangan keterampilan ini, sehingga tidak berhenti hanya pada pelatihan.
Kontributor : Salsa
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha