
PWMJATENG.COM, Semarang – Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) kembali meneguhkan komitmen pengabdian masyarakat melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Pada Rabu (17/9/2025), dua kelompok mahasiswa mempresentasikan hasil akhir pengabdian mereka di Desa Pranggong dan Desa Kedungdowo, Kecamatan Andong, Boyolali. Presentasi berlangsung di Nursing Research Center (NRC) dan Gedung Kuliah Bersama (GKB 3) Pascasarjana Unimus, disaksikan dosen pembimbing lapangan dan sivitas akademika.
Kelompok pertama yang bertugas di Desa Pranggong mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat melalui Inovasi Teknologi Pertanian, Digitalisasi Kesehatan, dan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan.” Selama satu bulan, 15 mahasiswa melaksanakan berbagai program yang menyasar kebutuhan warga setempat.
Mereka memperkenalkan alat penabur pupuk sederhana yang memudahkan petani menghemat waktu dan tenaga. Selain itu, mahasiswa melatih warga mengolah limbah plastik menjadi paving block ramah lingkungan bernilai jual. Program lain berupa pelatihan digital marketing dengan Canva bagi pelaku UMKM, edukasi menabung untuk siswa sekolah dasar, hingga pelatihan kepemimpinan bagi karang taruna.
Baca juga, Hukum Gaji yang Didapatkan dari Pekerjaan Lewat Jalur Ordal
Ketua kelompok, Eko Teguh Wibowo, mengungkapkan partisipasi masyarakat sangat tinggi. “Antusiasme warga membuktikan bahwa inovasi sederhana mampu memberi dampak nyata, baik bagi petani, pelaku UMKM, maupun anak-anak sekolah dasar,” ucapnya.
Sementara itu, kelompok kedua yang ditempatkan di Desa Kedungdowo mengangkat tema “Menanam Pengabdian di Desa, Menuai Peradaban Indonesia Emas.” Sebanyak 15 mahasiswa melaksanakan program unggulan, seperti demonstrasi pembuatan paving block ramah lingkungan dari limbah plastik, workshop eco printing dengan dedaunan lokal, serta pelatihan membuat lilin aromaterapi berbahan minyak jelantah.
Mereka juga mendampingi warga dalam program kerja sesuai kebutuhan desa. Program individu turut memperkaya kegiatan, mulai dari pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di bengkel, servis ringan motor, penyusunan masterplan drainase, edukasi pencegahan stunting, hingga literasi finansial.
Ketua kelompok, Aldi Mashar Hairudin, menegaskan bahwa mayoritas program berjalan sesuai rencana. “Kami tidak hanya membawa teori, tetapi praktik nyata yang bisa diteruskan warga. Mulai dari paving ramah lingkungan hingga digitalisasi toko kelontong, semua bisa diterapkan langsung,” jelasnya.
Dosen pendamping lapangan, Prima Trisna Aji, memberikan apresiasi atas capaian kedua kelompok. Ia menilai program KKN di Pranggong dan Kedungdowo bukan hanya memberi manfaat langsung, tetapi juga menghasilkan luaran akademik. “Semua program kerja berjalan baik dan mendapat apresiasi dari masyarakat. Karya inovatif mahasiswa bukan sekadar solusi, tetapi juga melahirkan luaran berupa HKI dan buku ber-ISBN,” ungkapnya.
Kontributor : Prima Trisna Aji
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha