
PWMJATENG.COM, Surakarta – Tim mahasiswa Profesi Fisioterapis Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Angkatan 10 menggelar penyuluhan kesehatan bertema “Risiko Jatuh pada Lansia” di Puskesmas Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Kegiatan ini menjadi bagian dari Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS) Selaras yang rutin dilaksanakan.
Sebanyak 61 lansia mengikuti rangkaian kegiatan yang tidak hanya mencakup skrining kesehatan, konsultasi dokter, dan pemberian obat, tetapi juga senam PROLANIS. Kehadiran mahasiswa UMS membuat suasana semakin hidup dengan edukasi interaktif, pemeriksaan keseimbangan, hingga latihan sederhana yang dirancang untuk membantu lansia mencegah risiko jatuh di usia lanjut.
Koordinator Kelompok 5 Mahasiswa Profesi Fisioterapis UMS, Muh. Daniel Mustofa, menuturkan bahwa program ini lahir dari asesmen lapangan. “Dari pemeriksaan yang kami lakukan, banyak lansia mengalami masalah seperti nyeri sendi, penurunan kekuatan otot, dan keseimbangan tubuh yang menurun. Kondisi ini meningkatkan risiko jatuh pada mereka,” ujarnya, Senin (22/9).
Kegiatan penyuluhan diawali dengan pre-test sederhana untuk mengukur pemahaman peserta. Setelah itu, mahasiswa menyampaikan materi mengenai penyebab, dampak, serta strategi pencegahan jatuh. Media proyektor dan booklet digunakan untuk memudahkan peserta memahami materi.
Tidak berhenti pada teori, mahasiswa juga mengajak lansia langsung berlatih. Latihan keseimbangan sederhana diperagakan, lalu peserta didampingi untuk mempraktikkannya. Daniel menekankan bahwa pendekatan praktis menjadi kunci keberhasilan. “Kami tidak hanya memberi materi, tetapi juga langsung mendampingi lansia melakukan latihan. Dengan interaksi yang hangat, mereka lebih percaya diri mencoba gerakan dan termotivasi untuk melanjutkan di rumah,” tambahnya.
Baca juga, Islam Melarang Berbuat Kerusakan
Selama kegiatan, antusiasme peserta terlihat jelas. Para lansia aktif bertanya, menirukan gerakan, bahkan berbagi pengalaman pribadi. Salah satu peserta, Ibu Erna, mengaku memperoleh manfaat langsung.
“Latihan keseimbangan ini sangat seru, biasanya saya tidak pernah melakukannya. Ternyata penting sekali untuk mencegah jatuh, apalagi saya beberapa kali hampir terpeleset di rumah,” ungkapnya.

Pihak Puskesmas Grogol memberikan apresiasi atas kontribusi mahasiswa UMS. Vivin, selaku PEC PROLANIS sekaligus Kepala Ruang Rawat Jalan, menyatakan bahwa metode ceramah interaktif yang dipadukan dengan praktik langsung membuat penyuluhan lebih efektif.
“Materinya mudah dipahami, apalagi langsung dipraktikkan. Lansia jadi lebih mudah mengingat dan menerapkan di rumah,” katanya.
Hasil evaluasi melalui post-test menunjukkan peningkatan yang signifikan. Sebelum penyuluhan, pemahaman lansia tentang risiko jatuh hanya 44,3 persen. Setelah kegiatan, angka itu melonjak hingga 90 persen.
Pengetahuan mengenai pengaruh keseimbangan naik dari 41,8 persen menjadi 95 persen. Pemahaman tentang peran fisioterapi meningkat dari 32,75 persen menjadi 87,75 persen. Sementara itu, pemahaman mengenai upaya pencegahan jatuh juga naik dari 46 persen menjadi 93 persen.
Acara yang digelar pada Rabu (13/8) ini ditutup dengan senam PROLANIS kedua serta pembagian doorprize dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan. Suasana penutup berlangsung meriah, penuh tawa, dan kebersamaan. Para lansia terlihat ceria saat pulang, membawa ilmu baru sekaligus motivasi menjaga kesehatan di usia senja.
Daniel berharap kegiatan serupa tidak berhenti pada satu kali pertemuan. “Kami ingin penyuluhan ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan. Harapannya, lansia semakin sadar menjaga keseimbangan tubuh agar kualitas hidup mereka tetap terjaga,” pungkasnya.
Kontributor : Fika
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha