UMKM Literasi Hadir di Jambore Tani Muhammadiyah

UMKM Literasi Hadir di Jambore Tani Muhammadiyah
Menjual Buku, Menanam Kesadaran
PWMJATENG.COM – Di tengah kemeriahan pameran hasil pertanian, produk olahan, dan inovasi UMKM pada Jambore Nasional I Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM), terdapat satu sudut yang berbeda. Bukan aroma kopi atau deretan produk herbal yang menyambut pengunjung, melainkan tumpukan buku yang tersusun rapi, poster besar bertuliskan kata kunci “literasi”, serta wajah-wajah pengunjung yang berhenti sejenak membaca sampul buku dengan penuh minat.
Segmen UMKM Literasi ini dihadirkan melalui kolaborasi Lembaga Pengembangan UMKM Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (LP-UMKM PWM) Jawa Tengah bersama Alfuwisdom Bookstore. Inisiatif ini memperlihatkan bahwa gerakan tani tidak hanya berbicara soal pangan dan produksi, melainkan juga gagasan, literasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kesadaran merawat lingkungan secara berkelanjutan (sustainable development).
Di balik pemikiran tentang pangan, hadir karya-karya Khafid Sirotudin, seorang pegiat literasi sekaligus praktisi bisnis kreatif. Ia menampilkan lima buku pentalogi berjudul Membeli Sembari Berbagi, Gelar Mata Gelap Hati, Andaikan Muhammadiyah Cuti Melayani, Jangan Berhenti Menjadi Orang Baik, dan Saleh Personal Kafir Digital. Judul-judul tersebut mengajak pembaca merenungkan ulang makna memberi, melayani, dan menggerakkan UMKM.
Baca juga, Strategis! Muhammadiyah Jateng Resmi Tutup Pelatihan Manajemen Reputasi Digital, Ini 6 Rencana Tindaklanjutnya
Keunikan expo JATAM di segmen literasi tampak dari bagaimana visi bisnis dipadukan dengan misi pendidikan dan pemberdayaan masyarakat. Jika sebagian besar pelaku UMKM berlomba menonjolkan produk konsumtif, stan literasi justru memperlakukan buku sebagai produk peradaban yang sama pentingnya dengan pangan. Slogan di backdrop stan menegaskan, “Daya literasi yang tinggi dibutuhkan pelaku UMKM untuk mengembangkan diri.” Pesan ini mengingatkan bahwa literasi bukan sekadar pelengkap, melainkan modal utama dalam membangun ekonomi.
Tidak berhenti pada penjualan buku, tim Alfuwisdom dan LP-UMKM PWM Jawa Tengah memperkenalkan program Living Literacy. Program ini menghubungkan aktivitas membaca, menulis, dan menanam dalam satu rangkaian kebudayaan. Inovasi tersebut berhasil memikat pengunjung, khususnya kalangan muda, yang penasaran bagaimana kegiatan membaca bisa berlanjut menjadi aksi sosial di tengah masyarakat.
Kehadiran segmen literasi di JATAM Expo menjadi penanda penting bahwa gerakan Jamaah Tani Muhammadiyah tidak berhenti pada lahan dan hasil panen. Gerakan ini juga merambah ke ranah ilmu pengetahuan dan teknologi yang diamalkan dalam kehidupan nyata.
Bertempat di Pendopo Kabumian Kebumen pada 19–21 September 2025, buku-buku dan gagasan dipajang sejajar dengan beras, kopi, telur, dan produk lokal lainnya. Dari momen ini lahir pesan kuat: “Kedaulatan pangan hanya mungkin terwujud jika dibarengi dengan kedaulatan literasi tentang IMTAK (Iman dan Takwa) serta IPTEK yang diamalkan.”
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha