Muhammadiyah Pati Cetak Sejarah dengan In House Training SPMB Naik 200 Persen

PWMJATENG.COM, Pati – Muhammadiyah Kabupaten Pati menorehkan sejarah baru dengan menyelenggarakan In House Training bertajuk Sukses SPMB Naik 200 Persen. Kegiatan monumental ini berlangsung di Hotel Gitrary Pati pada Jumat–Sabtu (19–20 September 2025) dan diikuti 113 kepala sekolah, wakil kepala sekolah, serta guru Muhammadiyah se-Kabupaten Pati.
Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Pati bersama Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Pati menjadi motor penggerak kegiatan. Panitia menyambut peserta dengan penuh semangat di Ruang Arimbi Hotel Gitrary. Menurut keterangan panitia, jumlah pendaftar bahkan membludak melebihi kuota.
“Seluruh sekolah dan madrasah Muhammadiyah di Pati tidak ada yang absen,” ungkap Ahmad Sunarto, Ketua Panitia.
Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Pati, Sutowo, menegaskan pentingnya keseriusan dalam mengikuti pelatihan ini.
“In House Training harus diikuti serius dan menghasilkan dampak terbaik untuk mewujudkan sekolah dan madrasah yang unggul serta berkemajuan,” ujarnya yang disambut tepuk tangan meriah peserta.
Baca juga, Meneladani Sisi Manusiawi Nabi Muhammad: Uswah Hasanah yang Membumi
Sementara itu, Ketua PDM Pati, Muhammad Luqman, memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif Majelis Dikdasmen dan PNF. Ia menilai langkah ini merupakan awal dari peningkatan mutu pendidikan Muhammadiyah di Pati.
“Kami ingin guru Muhammadiyah menjadi garda depan dalam memajukan sekolah. Amal Usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan harus menjadi ladang dakwah untuk mewujudkan cita-cita persyarikatan. Karena itu, hasil pelatihan ini harus benar-benar dipraktikkan untuk menaikkan SPMB 200 persen,” kata Luqman dalam sambutannya.

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari itu menghadirkan Mulyana sebagai narasumber utama. Trainer sekaligus motivator tersebut menekankan pentingnya pola pikir berkembang atau growth mindset.
“Kita perlu growth mindset untuk membesarkan sekolah. Jika tidak memiliki growth mindset, maka tidak akan muncul mindful, meaningful, dan joyful dalam proses pembelajaran,” tegasnya.
Menurut Mulyana, kesuksesan sekolah Muhammadiyah ditentukan oleh pola pikir warganya. “Orang yang sukses adalah orang dengan mindset benar. Kalau mindset benar maka langkah akan benar. Jika mindset salah, maka tindakan salah, dan hasilnya kegagalan,” tambahnya.
Dengan semangat itu, peserta diajak menyadari bahwa keberhasilan SPMB bukan sekadar hasil teknis, melainkan juga buah dari mindset yang tepat.
Kontributor : Ahmad Syarif
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha