
PWMJATENG.COM, Surakarta – Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta (FT UMS) menggelar pameran EXIT 2025 dengan tema “Sintesis Narrative of Space”. Pameran berlangsung pada 12–13 September 2025 di Auditorium Mohammad Djazman, Kampus I UMS.
Kegiatan tahunan ini menghadirkan karya mahasiswa tingkat akhir setelah dinyatakan lulus. Selepas menyelesaikan administrasi wisuda, mereka wajib mengikuti pameran sebagai bentuk apresiasi sekaligus pertanggungjawaban akademik kepada institusi dan masyarakat.
Ketua Panitia EXIT 2025, Faqih Faturrahim, menjelaskan bahwa pameran menampilkan 145 poster dan 45 maket. Mahasiswa diberi kebebasan penuh untuk menentukan pendekatan dan inspirasi. Hasil eksplorasi itu kemudian dikembangkan menjadi studi kasus hingga penyelesaian masalah dalam bentuk desain.
“Dari karya yang diangkat, tujuannya adalah menciptakan ruang. Intinya, ruang diharapkan bisa menjadi dasar gagasan yang terus berkembang,” kata Faqih pada Minggu (14/9).
Faqih menegaskan, pameran terbuka untuk umum. Setiap pengunjung dapat menyaksikan, mempelajari, sekaligus memilih karya terbaik setelah mengisi daftar hadir. Menurutnya, kehadiran publik akan memberi apresiasi sekaligus motivasi bagi mahasiswa.
“Harapannya, teman-teman bisa melihat perjuangan kami dalam menyelesaikan tugas akhir S1. Beberapa desain ini juga diharapkan memberi inspirasi, tidak hanya bagi mahasiswa arsitektur, tetapi juga dari program studi lain,” ujarnya.
Baca juga, Stagnasi Kreativitas dan Inovasi Instruktur IMM Jateng: Tantangan Regenerasi Kader
Ia menambahkan, pameran EXIT 2025 bisa menjadi dorongan inspiratif bagi mahasiswa dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik.
Sementara itu, Koordinator Tugas Akhir sekaligus Sekretaris Prodi Arsitektur, Fadhilla Tri Nugrahaini, menuturkan bahwa karya yang ditampilkan merupakan bentuk implementasi ilmu pengetahuan yang diperoleh mahasiswa selama kuliah.

“Pameran maket dan poster ini menjadi media promosi kegiatan mahasiswa Arsitektur UMS di Surakarta. Selain itu, gagasan-gagasan mahasiswa juga diharapkan mampu memberi kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan solusi atas permasalahan masyarakat,” jelas Fadhilla.
Menurutnya, pameran ini bukan sekadar seremoni akademik, tetapi juga ruang ekspresi intelektual mahasiswa. Fadhilla menilai, karya yang dihasilkan menunjukkan keseriusan mahasiswa dalam menghubungkan teori dengan praktik lapangan.
Ia pun menyampaikan harapannya agar pameran tugas akhir berikutnya dapat memperluas cakupan. Bentuk pengembangan itu mencakup variasi konsep, media presentasi, hingga penguatan kerja sama dengan masyarakat dan profesional.
“Ke depan, pameran diharapkan tidak hanya menjadi ajang internal akademik. Lebih jauh, ini bisa menjadi ruang kolaborasi dan komunikasi antara mahasiswa, dosen, praktisi, serta masyarakat umum,” pungkasnya.
Kontributor : Roselia
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha