‘Aisyiyah Gondokusuman Gerakkan Pasar Demangan Jadi Bebas Plastik Sekali Pakai
PWMJATENG.COM, Yogyakarta – Upaya pengurangan sampah plastik sekali pakai di pasar tradisional terus digencarkan. Pada Minggu (14/9), ibu-ibu anggota Ranting ‘Aisyiyah se-Cabang Gondokusuman Yogyakarta bersama warga sekitar mengikuti kegiatan Capacity Building bertajuk “Pasarku Tempat Ibadahku” di SD Muhammadiyah Demangan.
Acara ini menjadi bagian kedua dari rangkaian program “Pasar Tradisional Bebas Plastik melalui Pendekatan Keagamaan untuk Mewujudkan Pelestarian Lingkungan” yang digagas Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) PP ‘Aisyiyah bekerja sama dengan Lazismu Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Ketua LLHPB PP ‘Aisyiyah, Rahmawati Husein, menegaskan tujuan kegiatan ini adalah mendorong perubahan perilaku pedagang dan pengunjung pasar tradisional. “Kita ingin mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai. Dengan semangat Pasarku Tempat Ibadahku, aktivitas di pasar pun menjadi bagian dari ibadah menjaga lingkungan,” ujarnya.
Rahmawati menambahkan, program ini merupakan bagian dari Green ‘Aisyiyah yang berkomitmen pada kelestarian lingkungan. Ia menyebut upaya itu sebagai “jihad lingkungan” yang harus dijalankan secara berkelanjutan. “Meski pelatihan berakhir, praktik penggunaan wadah guna ulang harus terus dijalankan di pasar,” pesannya.
Sementara itu, Ketua PDA Kota Yogyakarta, Rowiyah, menekankan pentingnya program ini karena Yogyakarta masih berada dalam kondisi darurat sampah. “Sampah organik rumah tangga dan sampah plastik terus menumpuk. Perubahan perilaku di pasar menjadi langkah strategis,” jelasnya.
Rowiyah optimistis kebiasaan baik itu akan menginspirasi dakwah lingkungan yang lebih luas. “Walaupun perlahan, insya Allah praktik ini menjadi pembiasaan diri dan mengajak masyarakat mewujudkan lingkungan sehat,” katanya.
Baca juga, Abdul Fattah Santoso: Muhammadiyah Muallaf Learning Center Punya Tugas Penting Menjaga Keimanan
Kegiatan Capacity Building menghadirkan dua narasumber, yaitu Erwan Widyarto dari Bidang Lingkungan Hidup ICMI Orwil DIY, serta Intan Mustikasari dari Divisi Lingkungan Hidup LLHPB PP ‘Aisyiyah.
Erwan menyampaikan pentingnya circular economy atau ekonomi sirkular. Menurutnya, pola itu menjadi solusi masa depan dalam pengolahan sampah. “Kita sedang menghadapi darurat sampah plastik. Egoisme membuat kita enggan memilah sampah, lalu membiarkannya menumpuk,” tegasnya.
Ia mencontohkan tragedi TPA Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat, pada 2005. Saat itu, timbunan sampah meledak, menelan 157 korban jiwa dan menimbun dua desa. “Banyak TPA gagal mengelola sampah karena tidak ada sistem pemilahan. Sampah menumpuk, menimbulkan gas metana, dan bisa meledak,” jelasnya.
Erwan menambahkan, ekonomi sirkular bisa dijalankan dengan edukasi 3R (Reduce, Reuse, Recycle) serta konsep Zero Waste. Dengan begitu, limbah bisa diminimalkan dan sumber daya termanfaatkan lebih optimal.
Narasumber kedua, Intan Mustikasari, mengajak peserta berdiskusi dalam kelompok untuk merumuskan strategi pengurangan plastik sekali pakai di Pasar Demangan. “Masih sering kita jumpai penggunaan plastik sekali pakai di pasar. Ini harus menjadi perhatian bersama,” ujarnya.
Intan mendorong pedagang dan pembeli beralih ke tas belanja ramah lingkungan serta wadah guna ulang. Ia menegaskan, pendekatan keagamaan bisa menjadi jalan untuk menyampaikan nilai penting menjaga kelestarian lingkungan. “Agama mengajarkan dampak buruk akan muncul jika manusia abai terhadap alam,” tambahnya.
Acara ini diikuti 60 peserta dari Pimpinan Cabang Gondokusuman, ranting-ranting ‘Aisyiyah, LLHPB DIY, LLHPB Kota Yogyakarta, serta kelompok ibu-ibu sekitar Pasar Demangan. Kegiatan berlangsung sejak siang hingga sore dengan suasana penuh antusiasme.
Kontributor : Farah
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
