Khatam Tafsir At Tanwir di Masjid At Taqwa Genuk, Jamaah Semarang Disambut Haru!

PWMJATENG.COM, Semarang – Suasana khusyuk menyelimuti Masjid At Taqwa Dong Biru, Genuk, Kota Semarang, pada Rabu malam (10/9/2025). Jamaah larut dalam uraian tafsir surat Al-Baqarah ayat 282 hingga 286. Malam itu menjadi momen bersejarah karena menandai khatamnya Juz II Tafsir At Tanwir, karya Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
Kajian ini berlangsung rutin setiap Rabu malam selama satu setengah tahun terakhir. Tidak hanya dihadiri jamaah sekitar masjid, pengajian juga disiarkan secara daring sehingga bisa diakses masyarakat luas.
Ketua PCM Genuk, Suraji, menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan khataman ini. Ia menegaskan, kajian tafsir diadakan karena kebutuhan mendalam terhadap ilmu agama. Menurutnya, pengajian tematik dan umum memang bermanfaat, tetapi kurang memberi ruang pengendapan ilmu karena tema dan pemateri sering berganti.
“Banyak warga Persyarikatan yang justru mencari kajian ke luar untuk memperoleh ilmu agama yang lebih mendalam. Itu tantangan bagi kita untuk menyediakan wadah belajar langsung dari sumbernya, yaitu Alquran dan sunnah,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Ahwan Fanani, pengampu kajian Tafsir At Tanwir. Ia menilai capaian ini sebagai prestasi bagi masjid Muhammadiyah. Menurutnya, kehadiran kajian kitab mampu membentuk komunitas pembelajar yang konsisten.
“Di tengah harapan masjid bisa makmur dan memakmurkan jamaah, keberhasilan menyelesaikan dua juz Tafsir At Tanwir menunjukkan daya tahan jamaah dalam menuntut ilmu,” jelasnya.
Baca juga, Muhammadiyah Jateng Resmikan Muallaf Learning Center, Siap Perkuat Dakwah Digital dan Pembinaan Mualaf
Keberhasilan ini juga menjadi bukti kesungguhan jamaah dalam memperkuat pegangan ilmu agama. Selama ini, pengkajian di lingkungan Persyarikatan sering dikritik karena dinilai kurang mendalam. Kondisi itu membuat sebagian warga berpindah ke majelis lain. Namun, pengajian tafsir yang konsisten ini memberi keyakinan baru bahwa masjid Muhammadiyah mampu menjawab kebutuhan umat.

Meski demikian, perjalanan kajian belum sepenuhnya mulus. Pasalnya, hingga kini Tafsir At Tanwir baru tersedia dua jilid. Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, M. Rofiq Muzakkir, menyampaikan bahwa penulisan tafsir lengkap masih dalam proses.
Keterbatasan ketersediaan kitab tidak menyurutkan semangat jamaah. PCM Genuk memastikan kajian tafsir tetap berlanjut. Sebagai solusi, mereka akan menggunakan Tafsir al-Azhar karya Buya Hamka. Meskipun bukan produk resmi Majelis Tarjih, karya Buya Hamka diakui keilmuannya dan menjadi rujukan penting di kalangan Persyarikatan.
Suraji menambahkan, pemilihan Tafsir al-Azhar dilakukan untuk menjaga semangat jamaah. “Kita ingin jamaah tetap istiqamah dalam pengajian tafsir, meskipun kitab yang digunakan berbeda. Yang penting, semangat mempelajari Alquran tetap terjaga,” katanya.
Khataman Tafsir At Tanwir di Masjid At Taqwa Dong Biru menjadi bukti nyata bahwa semangat pengkajian kitab masih hidup di tengah masyarakat. Bagi warga Muhammadiyah Genuk, momen ini bukan sekadar penyelesaian satu kitab tafsir, tetapi juga langkah penting memperkuat tradisi intelektual Islam di masjid.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha