BeritaKabar Daerah

Rakor Dikdasmen Boyolali: Kepala Sekolah Muhammadiyah Diminta Jadi Penggerak Infak dan Kaderisasi

PWMJATENG.COM, Boyolali – Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Kabupaten Boyolali menggelar Pembinaan Kepala Sekolah sekaligus Rapat Koordinasi (Rakor) pada Rabu, 10 September 2025, di Aula PDM Boyolali. Acara ini dipimpin langsung oleh Ketua PDM Boyolali, Ali Mucshon, dan diikuti seluruh kepala sekolah Muhammadiyah se-Kabupaten Boyolali.

Dalam sambutannya, Ali Mucshon menekankan pentingnya peran sekolah Muhammadiyah dalam menumbuhkan kepedulian sosial sejak dini. Ia menegaskan, “Sekolah Muhammadiyah harus menjadi motor penggerak lahirnya generasi peduli dan berkomitmen kuat dalam gerakan filantropi Islam.” Menurutnya, pendidikan infak melalui Lazismu perlu dikenalkan sejak usia sekolah agar menjadi kebiasaan yang melekat.

Sementara itu, Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Boyolali, Kamtar, menyampaikan sejumlah poin penting hasil rapat. Ia menekankan agar setiap sekolah mulai menanamkan budaya infak dan sedekah sejak dini. Harapannya, seluruh madrasah Muhammadiyah dapat berkembang menjadi Kantor Layanan (KL) Lazismu.

Baca juga, Kesederhanaan Pemimpin Ala Rasulullah

Selain itu, Kamtar juga memaparkan arahan strategis untuk pengembangan sekolah Muhammadiyah di Boyolali. Beberapa di antaranya meliputi:

  1. Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) perlu dimaksimalkan dengan memperluas jangkauan hingga antar-kecamatan dan kota.
  2. Kepala sekolah yang masih produktif diperbolehkan menjabat hingga tiga periode kepemimpinan.
  3. Setelah tiga periode, kepala sekolah akan ditugaskan di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) lain yang membutuhkan penguatan, dengan tetap melibatkan pengajian ta’awun dari madrasah asal.
  4. Rotasi kepala sekolah dilakukan sesuai arahan Rakornas Majelis Dikdasmen Pusat.
  5. Banyaknya kader unggul yang direkrut sekolah lain harus menjadi perhatian serius. Karena itu, langkah nyata diperlukan untuk menjaga kader terbaik tetap berada di AUM Muhammadiyah.
  6. Sekolah diminta segera membuka program-program unggulan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman.

Rakor tersebut berlangsung dengan penuh semangat dan menghasilkan kesepakatan bersama untuk memperkuat peran sekolah Muhammadiyah di Boyolali. Komitmen itu mencakup peningkatan mutu pendidikan, penguatan kaderisasi, serta kemandirian ekonomi berbasis gerakan infak bersama Lazismu.

Menurut Kamtar, seluruh kepala sekolah memiliki peran strategis dalam menggerakkan perubahan. Ia menegaskan bahwa sekolah Muhammadiyah tidak boleh tertinggal dalam menghadapi tantangan zaman. “Program unggulan harus segera dirancang agar sekolah kita tetap relevan dengan kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

Ali Mucshon menambahkan bahwa sinergi antara kepala sekolah, guru, dan Lazismu sangat penting untuk mewujudkan visi tersebut. Ia berharap langkah konkret yang diambil dapat memperkuat dakwah persyarikatan sekaligus mencetak generasi unggul yang peduli pada sesama.

Kontributor : Pujiono
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE