Kolom

Mengenalkan Persyarikatan pada Anak Sejak Dini: Investasi Peradaban Masa Depan

Mengenalkan Persyarikatan pada Anak Sejak Dini: Investasi Peradaban Masa Depan

Oleh : Muhammad Taufiq Ulinuha, Dipl., S.Pd. (Wakil Sekretaris PWPM Jateng, Wakil Ketua Kwarwil HW Jateng, Anggota PW FOKAL IMM Jateng, Pemred PWMJateng.com, Pegiat JIMM & KHM)

PWMJATENG.COM – Mengenalkan anak pada organisasi atau persyarikatan sejak dini bukan sekadar mengenalkan nama dan simbol, melainkan menanamkan nilai, visi, dan cita-cita besar yang diusungnya. Persyarikatan Muhammadiyah, misalnya, bukan hanya wadah dakwah, melainkan juga ruang pendidikan, pelayanan sosial, serta penggerak kemajuan bangsa. Anak-anak sebagai generasi penerus memerlukan orientasi sejak awal agar memiliki kedekatan emosional dan pemahaman intelektual terhadap perjuangan persyarikatan.

Banyak orang tua dan pendidik bertanya, mengapa penting mengenalkan persyarikatan kepada anak sejak dini? Pertanyaan ini sejatinya berangkat dari kegelisahan akan keberlangsungan dakwah di masa depan. Jika anak-anak hari ini tidak akrab dengan nilai-nilai organisasi Islam, maka generasi mendatang akan tumbuh tanpa pijakan ideologis yang jelas. Akibatnya, mereka bisa terombang-ambing oleh derasnya arus globalisasi dan budaya instan yang mengikis jati diri.

Pentingnya Pendidikan Organisasi Sejak Kecil

Pendidikan organisasi tidak selalu berbentuk materi formal. Ia bisa hadir melalui teladan, kegiatan sederhana, dan keterlibatan anak dalam lingkungan persyarikatan. Misalnya, mengajak anak hadir dalam pengajian keluarga, membiasakan mereka shalat berjamaah di masjid Muhammadiyah, atau memperkenalkan tokoh-tokoh pendiri organisasi. Dari langkah kecil itulah tumbuh rasa memiliki.

Psikolog pendidikan menegaskan bahwa usia dini adalah masa emas pembentukan karakter. Jika anak terbiasa dengan suasana organisasi Islam yang disiplin, santun, dan berorientasi pada kemajuan, maka nilai-nilai itu akan tertanam kuat. Sebaliknya, jika anak tumbuh jauh dari kultur persyarikatan, mereka berpotensi mencari identitas lain yang belum tentu sejalan dengan nilai Islam berkemajuan.

Teladan dari Para Pendiri

KH. Ahmad Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah sering dikenalkan kepada anak-anak dalam kisah-kisah sederhana. Bagaimana beliau mengajarkan surat Al-Ma’un tidak sebatas hafalan, melainkan implementasi dalam aksi sosial. Kisah itu dapat menjadi inspirasi untuk menanamkan nilai kepedulian sejak kecil. Anak akan mengerti bahwa berorganisasi bukan hanya soal struktur, tetapi tentang memberi manfaat nyata bagi sesama.

Kisah semacam ini bisa dikemas dalam bentuk cerita bergambar, dongeng, hingga permainan edukatif. Dengan begitu, anak-anak dapat menyerap nilai tanpa merasa digurui.

Lingkungan Persyarikatan sebagai Sekolah Kehidupan

Persyarikatan bukan hanya tempat orang dewasa berdiskusi dan berkhidmat. Ia juga bisa menjadi sekolah kehidupan bagi anak-anak. Melalui kegiatan Hizbul Wathan, Tapak Suci, atau Nasyiatul Aisyiyah, anak-anak belajar disiplin, kepemimpinan, keberanian, sekaligus kemandirian. Semua itu akan melatih mereka menjadi pribadi tangguh yang siap menghadapi tantangan zaman.

Baca juga, Jalan Amal Saleh: Menemukan Makna Hidup dalam Bingkai Waktu

Lebih jauh, organisasi memberikan ruang bagi anak untuk mengasah empati sosial. Mereka bisa diajak terlibat dalam bakti sosial, pembagian zakat, atau kegiatan peduli lingkungan. Dengan keterlibatan nyata, anak memahami bahwa Islam tidak berhenti pada ritual, tetapi juga aksi nyata di tengah masyarakat.

Peran Orang Tua dan Guru

Mengenalkan persyarikatan kepada anak tidak bisa diserahkan sepenuhnya kepada sekolah atau lembaga resmi. Orang tua memiliki peran sentral. Keteladanan orang tua yang aktif dalam organisasi akan lebih efektif dibandingkan sekadar nasihat. Anak yang melihat ayah atau ibunya menjadi bagian dari pengajian, rapat, atau kegiatan sosial akan merasa bahwa persyarikatan adalah bagian penting dari kehidupan.

Guru juga memegang peranan penting. Melalui metode pembelajaran kreatif, guru bisa menyisipkan nilai organisasi dalam mata pelajaran. Misalnya, saat mengajarkan sejarah, guru bisa memperkenalkan tokoh Muhammadiyah dalam perjuangan kemerdekaan. Dengan begitu, anak-anak akan bangga dan termotivasi untuk mengikuti jejak tokoh-tokoh tersebut.

Menyambut Masa Depan Dakwah

Generasi muda adalah harapan dakwah. Persyarikatan yang hari ini kuat berdiri tidak akan berarti tanpa keberlanjutan kader. Mengenalkan organisasi sejak dini merupakan strategi jangka panjang untuk menjaga estafet perjuangan. Tidak cukup hanya mencetak anak cerdas secara akademis, tetapi juga harus berkarakter, berideologi, dan berkomitmen pada nilai Islam berkemajuan.

Jika hari ini kita berhasil menanamkan kecintaan terhadap persyarikatan pada anak, maka di masa depan mereka akan tumbuh sebagai kader yang siap mengabdi. Mereka tidak sekadar mengenal simbol, tetapi juga memahami ruh perjuangan. Dari situlah keberlanjutan dakwah akan tetap terjaga.

Ikhtisar

Mengenalkan persyarikatan pada anak sejak dini bukanlah tugas ringan, tetapi merupakan investasi peradaban. Dengan langkah kecil, teladan nyata, dan pendidikan yang konsisten, anak-anak akan tumbuh menjadi generasi penerus yang kokoh dalam iman, luas dalam ilmu, dan tulus dalam pengabdian.

Sebagaimana pepatah bijak mengatakan, “Barang siapa menanam, ia yang akan menuai.” Maka, menanamkan nilai persyarikatan sejak dini adalah cara terbaik untuk menuai kader unggul di masa depan.

Editor : Ahmad

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE
#
https://cheersport.at/doc/pkv-games/https://cheersport.at/doc/bandarqq/https://cheersport.at/doc/dominoqq/https://www.acpi.com.br/ls/pkvgames/https://www.acpi.com.br/ls/bandarqq/https://www.acpi.com.br/ls/dominoqq/https://pedidu.com.br/clio/pkvgames/https://pedidu.com.br/clio/bandarqq/https://pedidu.com.br/clio/dominoqq/https://banasqualidade.com.br/mae/pkvgames/https://banasqualidade.com.br/mae/bandarqq/https://banasqualidade.com.br/mae/dominoqq/https://revistas.pge.sp.gov.br/docs/pkvgames/https://revistas.pge.sp.gov.br/docs/bandarqq/https://revistas.pge.sp.gov.br/docs/dominoqq/
https://journal.rtc.bt/https://plenainclusionmadrid.org/salud-mas-facil/
https://prajaiswara.jambiprov.go.id/https://lpm.stital.ac.id/https://digilib.stital.ac.id/https://lpsi.uad.ac.id/https://bsdm.uad.ac.id/https://sipil.teknik.untan.ac.id/