
PWMJATENG.COM, Brebes – Universitas Muhammadiyah Brebes (UMBS) bersama Universitas Harapan Bangsa (UHB) bersinergi dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bertajuk “Edukasi Kesehatan dalam Rangka Membantu Mencegah Risiko Stunting”. Acara ini berlangsung di Balai Desa Pengarasan, Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes, Rabu (13/8/2025) pukul 08.00–11.00 WIB, dengan sasaran pasangan usia subur dan ibu hamil.
Tim dosen UMBS yang hadir meliputi Azhar Basir, Fitri Ayuning Tyas, dan Misna Zakiyus S., sedangkan dari UHB turut hadir Arif Setia Sandi dan Deny Nugroho Triwibowo. Kehadiran mereka menjadi wujud nyata kepedulian perguruan tinggi terhadap masalah stunting yang hingga kini masih menjadi isu serius di Brebes.
“Dengan kegiatan ini, kami ingin masyarakat lebih paham tentang gizi seimbang, pola hidup sehat, dan peran keluarga dalam mencegah stunting sejak dini,” ungkap salah seorang dosen UMBS saat membuka acara.
Kegiatan dilakukan secara partisipatif dengan penyuluhan interaktif mengenai kesehatan ibu dan anak. Materi seputar stunting disampaikan langsung oleh dosen ahli. Peserta juga diperkenalkan aplikasi SIPENTING (Sistem Informasi Pencegahan Stunting Berbasis Android).
Peserta diajarkan cara mengunduh, menggunakan, dan membaca informasi gizi melalui aplikasi tersebut. Harapannya, mereka mampu memantau kebutuhan gizi secara mandiri. Selain penyuluhan, tim juga membagikan leaflet edukatif, membuka sesi tanya jawab, dan menyerahkan paket sembako bergizi.
Menurut Azhar Basir, inisiator aplikasi SIPENTING, teknologi ini dirancang untuk memudahkan ibu hamil mengontrol asupan gizi. “Dengan SIPENTING, ibu hamil bisa memantau kebutuhan gizinya setiap hari. Harapannya, risiko stunting bisa dicegah sejak bayi masih dalam kandungan,” ujarnya.
Baca juga, Ketua PWM Jateng Tafsir Buka TOT Buku Ajar Pesantren Muhammadiyah di UMP
Misna Zakiyus menambahkan bahwa keterlibatan keluarga sangat penting. Ia menegaskan, “Ibu tidak bisa berjuang sendiri. Ayah juga harus mendukung dengan menyediakan makanan bergizi dan menjaga kesehatan lingkungan rumah.”
Hal senada diungkapkan Arif Setia Sandi dari UHB. Ia menilai kolaborasi antarperguruan tinggi memberi dampak positif. “Kolaborasi ini bukan hanya edukasi, tetapi juga solusi nyata lewat teknologi dan bantuan sembako bergizi. Antusiasme masyarakat jadi modal penting untuk keberlanjutan program,” tuturnya.

Kegiatan ini mendapat respons hangat dari warga. Siti Aminah (27), ibu hamil asal Desa Pengarasan, mengaku terbantu dengan pengetahuan yang diberikan. “Saya jadi tahu makanan apa saja yang baik untuk ibu hamil. Aplikasi SIPENTING juga mudah dipakai, jadi bisa cek kebutuhan gizi di rumah,” katanya.
Peserta lain, Sulastri (30), menyampaikan rasa syukurnya atas bantuan yang diberikan. “Selain dapat ilmu, kami juga diberi sembako yang sangat bermanfaat. Terima kasih kepada dosen-dosen yang peduli dengan kami,” ujarnya.
Dalam sesi diskusi, beberapa ibu menanyakan tanda-tanda awal stunting. Tim menjelaskan, gejalanya bisa dilihat dari pertumbuhan tinggi badan yang melambat, berat badan tidak sesuai kurva, anak sering sakit, perkembangan terlambat, hingga kurang aktif dan mudah lelah. Pertanyaan lain terkait aplikasi SIPENTING dijawab dengan penegasan bahwa teknologi tersebut penting untuk memantau gizi sejak kehamilan, sehingga stunting dapat dicegah sebelum anak lahir.
Acara ditutup dengan penyerahan sembako bergizi sebagai bentuk kepedulian nyata terhadap kebutuhan gizi keluarga. Melalui sinergi antara UMBS dan UHB, upaya menekan angka stunting di Kabupaten Brebes diharapkan terus berlanjut.
Kontributor : Lukmanul Hakim
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha