PWMJATENG.COM, Yogyakarta – Suara Muhammadiyah resmi meluncurkan dan membedah buku karya Wakil Ketua Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Roni Tabroni, pada Rabu (13/8) di Lantai 4 Grha Suara Muhammadiyah, Yogyakarta. Buku tersebut berjudul Media & Islam Berkemajuan: Perjalanan dan Pemikiran Jurnalis Islam Lintas Generasi.
Direktur Utama PT Syarikat Cahaya Media/Suara Muhammadiyah, Deni Asy’ari, menyampaikan apresiasi atas karya yang dinilainya sebagai mahakarya. Menurutnya, peluncuran buku ini menjadi kado istimewa bagi Milad ke-110 Suara Muhammadiyah sekaligus peringatan Hari Pers Muhammadiyah.
“Saya sampaikan tahniah atas dilaunchingnya buku ini. Bagi kami, buku dari Kang Roni ini menjadi kado untuk Milad Suara Muhammadiyah sekaligus kado bagi Hari Pers Muhammadiyah,” ungkapnya.
Deni menegaskan, media dan informasi memiliki posisi yang sangat krusial dalam kehidupan. Ia menautkannya dengan sejarah Islam, di mana wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad SAW adalah perintah iqra yang sarat makna media dan literasi. “Media dan informasi nomor satu dalam Islam. Sehingga posisinya terstruktur untuk membentuk basic struktur sosial. Itu makanya media sangat penting,” jelasnya.
Merujuk Al-Qur’an, Deni menyebut ada beberapa istilah yang merepresentasikan media, seperti naba, ya’lam, dan sirah. Hal ini, katanya, menegaskan peran media sebagai pembentuk struktur sosial. “Media Islam tidak hanya berdimensi pers, tapi ada dimensi mujadid, muwahid, dan mujtahid,” tambahnya.
Baca juga, Membedah Surat Al-Ma’arij: Refleksi Kejiwaan dan Spiritualitas dalam Menegakkan Keadilan
Deni menilai, buku karya Roni Tabroni ini menjadi legitimasi kebertahanan Suara Muhammadiyah yang telah melampaui satu abad. Menurutnya, media tersebut hadir tidak sekadar sebagai pers, tetapi juga mengemban peran ketiga dimensi itu. “Inilah menurut saya kebertahanan Suara Muhammadiyah,” tegasnya.
Buku ini juga memuat profil tokoh-tokoh literasi dan pers yang berpengaruh, mulai dari Hamka, Haji Fachrodin, Haedar Nashir, hingga Ahmad Syafii Maarif. Deni menyebut, kehadiran tokoh-tokoh tersebut menjadi daya tarik tersendiri. “Tokoh-tokoh yang ditampilkan dalam buku ini menjadi menarik karena narasinya pertama kali ditulis dan diulas,” ujarnya.
Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah, Muchlas, mengaku sangat senang dengan peluncuran buku ini. “Ini momentum yang luar biasa. Saya kira buku ini sangat layak dan penting untuk dibaca,” ucapnya.
Muchlas, yang juga Rektor Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, mengatakan buku tersebut menjadi spirit bagi media Islam untuk terus berperan sebagai ijtihad intelektual. “Saya kira dari judul bukunya sudah menarik dan baik,” tuturnya.
Acara peluncuran dan bedah buku ini menghadirkan tiga narasumber, yakni Pemimpin Redaksi Harian Kedaulatan Rakyat Octo Lampito, Redaksi Pelaksana Suara Muhammadiyah Isngadi Marwah Atmadja, serta penulis buku Roni Tabroni.
Kontributor : Cris
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
