Uji Kapasitas Relawan Muhammadiyah : MDMC Adakan Lomba Kebencanaan

PWMJATENG.COM, Malang – Ranah Penanggulangan Bencana tidak semua individu dapat terlibat sebagai relawan. Namun harus memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk menanggulangi bencana. Dari sinilah Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Indonesia sebagai lembaga penanggulangan bencana di organisasi Muhammadiyah mengadakan lomba uji kompetensi kapasitas relawan dalam penanggulangan bencana. Bertempat di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada 2 Desember 2017 lomba tersebut diselenggarakan dalam momentum Jambore Nasional Relawan Muhammadiyah ke 2 di Malang.

Sebanyak 2000 relawan akan mengikuti lomba uji kompetensi yang terdiri dari uji keterampilan Search and Rescue (SAR) Medis, Lomba Cerdas Cermat Pengurangan Risiko Bencana (PRB), lomba penanganan psikososial, dan Lomba Cerdas Tanggap Kebencanaan. Disampaikan oleh Budi Santoso S. Psi.,  bahwa kegiatan uji kompetensi merupakaan kegiatan yang wajib diikuti oleh seluruh relawan Muhammadiyah di Indonesia. Hal ini dikarenakan uji kompetensi sebagai legalitas dari Lembaga Sertifikasi Publik Penanggulangan Bencana (LSP PB).

“Lomba yang akan diikuti oleh Relawan Muhamamdiyah  di Jambore sebagai salah satu kegiatan yang mendukung untuk seluruh relawan Muhammadiyah memiliki sertifikasi,” pungkasnya.

Lebih lanjut Koordinator Lomba Naibul Umam S.Pd. I., menjelaskan bahwa kapasitas relawan yang diperlombakan  semata untuk menguji kapasitas relawan. Sehingga dapat diketahui kemampuannya dalam penanggulangan bencana. Umam juga menyampaikan bahwa  kegiatan dalam lomba-lomba sama dengan kegiatan uji kompetensi yang dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan  Bencana. “Kita hadirkan water and jungle rescue challenge, Emergency Medical Team Challenge, Psycososial Intervention, Disaster Challenge, dan tambahan foto kontes,” tambahnya.

Serangkaian uji kemampuan yang diperlombakan harapan Umam, dapat diaplikasikan kemampuan tersebut oleh relawan dalam penanggulangan bencana. “Sehingga relawan tidak mengalami kegagapan pada saat melakukan evakuasi di wilayah terdampak bencana,” tutupnya. (Sulis)