
PWMJATENG.COM, Surakarta – Sebanyak 148 mahasiswa Pendidikan Profesi Fisioterapis Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) angkatan ke-10 resmi mengucap janji sebelum memulai praktik klinik. Upacara berlangsung khidmat di Auditorium Moh. Djazman UMS, Jumat (1/8), sebagai penanda awal perjalanan profesional mereka di dunia fisioterapi.
Upacara Ucap Janji ini menjadi langkah penting bagi para mahasiswa sebelum menjalani praktik klinik selama dua semester di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan. Dalam prosesi tersebut, mereka menyatakan komitmen menjaga nilai-nilai etika, profesionalisme, serta keislaman dalam seluruh aspek pelayanan fisioterapi.
“Ini bukan sekadar seremoni. Ucap Janji adalah momentum penting yang menegaskan identitas profesional serta komitmen moral terhadap pasien, institusi praktik, dan profesinya,” ujar Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Fisioterapis UMS, Suryo Saputra Perdana, saat ditemui pada Sabtu (2/8).
Prosesi pengambilan janji dipimpin langsung oleh Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UMS, Umi Budi Rahayu. Dalam sambutannya, ia mengingatkan pentingnya menjaga nama baik almamater selama menjalani praktik.
“Jadilah representasi UMS yang membawa nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK). Tunjukkan integritas serta sikap profesional dalam setiap tindakan kalian sebagai fisioterapis,” pesan Umi di hadapan para peserta.
Baca juga, Mengungkap Negeri Rum: Sejarah, Letak, dan Relevansi dalam Al-Qur’an
Selain pimpinan fakultas, acara juga dihadiri oleh Ketua Bidang Organisasi Pengurus Pusat Ikatan Fisioterapi Indonesia (PP IFI), Noor Sadhono, yang menjadi saksi kehormatan. Ia mengingatkan bahwa janji yang telah diucapkan bukanlah formalitas belaka, melainkan sebuah amanah yang harus ditunaikan secara sungguh-sungguh.
“Janji adalah hutang. Maka tunaikanlah setiap kalimat dalam naskah Ucap Janji itu selama menjalani praktik profesi,” tegas Noor Sadhono dalam amanatnya.

Ucap Janji ini tidak hanya menjadi kewajiban akademik, tetapi juga sebagai pengingat bahwa praktik klinik adalah bagian dari tanggung jawab kemanusiaan. Mahasiswa didorong untuk menumbuhkan kesadaran bahwa profesi fisioterapi menuntut kepedulian, empati, dan sikap etis yang tinggi.
Suryo menambahkan bahwa dukungan institusi, pembinaan karakter, serta penguatan nilai-nilai AIK menjadi modal utama dalam membentuk fisioterapis yang unggul dan humanis.
“Dengan semangat AIK dan pendampingan institusi yang kuat, kami yakin para mahasiswa mampu menjadi fisioterapis profesional yang berdaya saing, berintegritas, dan berorientasi pada pelayanan terbaik,” ungkapnya.
Upacara Ucap Janji ini menjadi simbol kesiapan mahasiswa untuk terjun langsung ke dunia praktik, dengan membawa visi keilmuan yang kuat serta tanggung jawab moral terhadap profesinya. Prodi berharap, para mahasiswa mampu menginternalisasi nilai-nilai yang telah diikrarkan dan menerapkannya secara konsisten selama praktik berlangsung.
Kontributor : Yusuf
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha