
PWMJATENG.COM, Jepara – SMK Muhammadiyah Mayong, yang akrab disebut SMK Mutiara, memulai program baru berupa Kuliah Tujuh Menit (Kultum) setiap Jumat. Kegiatan ini tidak hanya melatih keterampilan berbicara di depan umum, tetapi juga memperkuat karakter spiritual siswa.
Program kultum dimulai Jumat, 25 Juli 2025. Setelah melaksanakan salat Dhuha berjamaah di Masjid Taqwa Mayong Lor, para siswa kembali ke kelas masing-masing untuk berdoa, tadarus Al-Qur’an, dan mendengarkan kultum dari teman yang mendapat giliran sesuai jadwal.
M. Miftahul Ulum, siswa kelas XI TJKT 4, menjadi penyampai kultum perdana di kelasnya. Ia membawakan tema “Hikmah Bersyukur Setiap Waktu” dengan percaya diri. Ulum mengajak teman-temannya merenungi pentingnya rasa syukur dalam kehidupan sehari-hari.
“Jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambah nikmat kepadamu. Tetapi jika kamu mengingkari, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih,” ucap Ulum mengutip Surat Ibrahim ayat 7. Ia menekankan bahwa syukur sejati tidak hanya diucapkan, tetapi harus dirasakan dalam hati dan diwujudkan lewat tindakan baik.
Suasana kelas saat kultum berlangsung tampak khidmat. Teman-teman Ulum menyimak dengan antusias, menunjukkan bahwa kegiatan ini diterima baik dan memberi dampak positif. Mereka saling mendukung dan belajar satu sama lain.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan menyatakan bahwa kultum merupakan bagian dari pembinaan karakter siswa. “Kami ingin siswa tidak hanya pintar secara akademik, tetapi juga memiliki kepribadian yang kuat, akhlak baik, dan percaya diri,” ujarnya.
Baca juga, Jumari: Umat Islam Harus Menumbuhkan Kesadaran untuk Menjaga Ifah
Program ini dirancang agar semua siswa mendapat kesempatan tampil secara bergiliran. Dengan begitu, mereka dilatih menyusun materi, menyampaikan dengan lugas, serta berbicara di hadapan audiens. Hal ini menjadi bekal berharga untuk masa depan mereka.
Selain aspek komunikasi, kultum juga menjadi sarana memperkuat nilai-nilai keagamaan. Menurut guru Pendidikan Agama Islam di sekolah tersebut, kegiatan ini menjadi ruang refleksi keimanan. “Siswa bisa lebih dekat dengan Al-Qur’an, memahami makna ayat, dan mengaplikasikannya dalam kehidupan,” jelasnya.

Pihak sekolah menilai bahwa kultum bukan sekadar rutinitas, tetapi menjadi media pembinaan rohani dan latihan kepemimpinan. Lewat kegiatan ini, para siswa diarahkan untuk tumbuh sebagai generasi yang berintegritas, religius, dan mampu menyampaikan nilai-nilai Islam secara santun.
Para guru pun turut memberikan bimbingan kepada siswa yang akan tampil. Materi kultum didampingi dan disesuaikan dengan usia dan tingkat pemahaman. Tujuannya agar pesan yang disampaikan benar, tepat sasaran, dan mampu menyentuh hati para pendengar.
Program ini direncanakan berlangsung rutin setiap pekan. Harapannya, siswa semakin termotivasi untuk aktif, kreatif, dan berani tampil. Sekolah juga akan mengevaluasi kegiatan secara berkala agar kualitas kultum terus meningkat.
Kontributor : Dina Setyaningsih
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha