
PWMJATENG.COM, Semarang – Institut Teknologi Statistika dan Bisnis Muhammadiyah (ITESA) Semarang menjadi tuan rumah kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Kurikulum yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM), Kamis-Jumat (17-18/7/25). Kegiatan yang berlangsung di kampus ITESA ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran di perguruan tinggi melalui penerapan Kurikulum Outcome Based Education (OBE), yang kini menjadi standar wajib di dunia pendidikan tinggi nasional maupun internasional.
Bimtek kurikulum OBE yang juga mencakup penilaian Pusat Informasi Kurikulum OBE (PIKOBE) ini merupakan agenda tahunan APTIKOM. Kegiatan ini secara bergilir diselenggarakan oleh berbagai perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta. Tahun ini, APTIKOM menunjuk ITESA Muhammadiyah Semarang sebagai tuan rumah pelaksana.
Kegiatan tersebut diikuti oleh sekitar 80 peserta dari berbagai perguruan tinggi yang tersebar di beberapa provinsi, seperti Sumatera Barat, Palembang, Kalimantan, hingga Sorong. Para peserta berasal dari latar belakang pendidikan yang beragam, khususnya program studi di bidang teknologi informasi dan komputer.
Koordinator Program Studi D4 Teknologi Rekayasa Komputer Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, Tri Novita Zahara Jingga, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk mendorong seluruh program studi menerapkan kurikulum OBE.
“Dengan mengikuti Bimtek ini, kami menjadi lebih paham bahwa kurikulum OBE bukan lagi pilihan, melainkan kewajiban bagi setiap program studi,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Imam Muhammad Ibnu Subroto dari Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang. Ia menekankan pentingnya pemahaman mendalam terhadap kurikulum OBE agar perguruan tinggi mampu menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan industri dan dunia kerja global.
Baca juga, Abduh Hisyam: Judi Online Tak Hanya Merusak Individu Namun Juga Tatanan Masyarakat
Rektor ITESA Muhammadiyah Semarang, Nurul Huda, menyatakan bahwa penunjukan kampusnya sebagai tuan rumah merupakan sebuah kepercayaan dan amanah besar dari APTIKOM. Ia berharap Bimtek ini dapat menjadi langkah awal bagi program studi di berbagai kampus untuk mempersiapkan akreditasi internasional.

“Kami ingin agar kegiatan ini memberi dampak langsung dalam menyusun dan menyempurnakan kurikulum, sehingga standar internasional bisa tercapai,” kata Nurul Huda.
Ketua PIKOBE APTIKOM, Prihandoko, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa kampus-kampus di berbagai belahan dunia saat ini tengah berlomba menerapkan kurikulum berbasis capaian pembelajaran atau Outcome Based Education. Menurutnya, Indonesia juga mulai bergerak ke arah yang sama dalam beberapa tahun terakhir.
“APTIKOM sangat mendukung penerapan OBE ini. Kami bahkan telah menyusun buku panduan kurikulum OBE yang bisa digunakan oleh seluruh program studi di Indonesia,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa penerapan OBE akan memperkuat mutu pendidikan tinggi di Indonesia serta mendorong keterlibatan aktif mahasiswa dalam proses pembelajaran. Selain itu, penerapan sistem penilaian berbasis OBE juga akan memberikan acuan jelas bagi dosen dalam mengukur capaian pembelajaran mahasiswa secara objektif.
APTIKOM menyadari bahwa peran lembaga pendidikan tinggi sangat penting dalam mencetak lulusan yang tidak hanya memiliki kompetensi teknis, tetapi juga mampu bersaing secara global. Oleh karena itu, melalui Bimtek ini, APTIKOM berharap seluruh peserta dapat menjadi agen perubahan di kampus masing-masing.
Kegiatan ini juga menjadi ajang kolaborasi antara perguruan tinggi dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Selain menerima materi dari para narasumber ahli, para peserta juga diberi kesempatan untuk berdiskusi dan berbagi praktik baik dalam menyusun kurikulum OBE.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha