Triple-F Gandeng IPM Jepara! Bersatu Tanggulangi Pernikahan Dini dan Seks Bebas di Kalangan Pelajar

PWMJATENG.COM, Jepara – Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Kabupaten Jepara resmi menjalin kerja sama strategis dengan organisasi hak asasi manusia Triple-F. Pertemuan penting ini berlangsung di Gedung Lazismu Kabupaten Jepara pada Selasa, 8 Juli 2025 atau bertepatan dengan 13 Muharram 1447 H.
Triple-F adalah organisasi nirlaba berbasis di Salatiga, Jawa Tengah, yang fokus pada isu-isu hak asasi manusia, khususnya perempuan. Organisasi ini dipimpin oleh Fauziah Siregar yang hadir langsung dalam pertemuan tersebut untuk menawarkan kerja sama program pengentasan masalah pelajar di Jepara.
Menurut Fauziah, pelajar di Kabupaten Jepara saat ini menghadapi berbagai tantangan serius, seperti pernikahan dini, seks bebas, dan angka putus sekolah yang masih tinggi. Ia menyebut PD IPM Jepara sebagai mitra ideal karena dianggap telah membuktikan komitmen dan konsistensinya dalam membela hak-hak pelajar.
“Saya mengikuti aktivitas PD IPM Jepara melalui media daring. Banyak program mereka yang relevan dan berbasis pada kebutuhan riil pelajar. Maka dari itu, kami mengajak IPM Jepara sebagai mitra strategis dalam program jangka panjang ini,” ujar Fauziah.
Fauziah juga mengapresiasi pendekatan PD IPM Jepara yang tidak hanya fokus pada kegiatan internal organisasi, melainkan juga aktif menanggapi persoalan sosial yang dihadapi pelajar.
Rombongan Triple-F disambut langsung oleh Ketua Umum PD IPM Jepara, Risfandi. Ia hadir bersama sejumlah pengurus inti seperti Mufthiri Silma (Ketua Bidang Organisasi), Rizky Maulana (Ketua Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan), dan Muthi (Sekretaris Bidang Pengkajian).
Baca juga, Riba dalam Islam dan Keabsahan Jasa Lembaga Keuangan Syariah
Dalam sambutannya, Risfandi menyampaikan rasa terima kasih dan bangga karena IPM Jepara dipilih sebagai satu-satunya organisasi pelajar di Jepara yang diajak bekerja sama dalam program ini.
“Kami ingin menjadi organisasi yang melahirkan dampak positif bagi masyarakat, khususnya pelajar. PD IPM Jepara sudah berdiri lebih dari setengah abad, dan kami terbiasa menghadapi persoalan pelajar. Namun tantangan zaman semakin kompleks. Karena itu, kami menyambut baik kolaborasi ini sebagai langkah strategis,” ujar Risfandi.

Ia menegaskan bahwa PD IPM Jepara siap untuk mendukung penuh program kerja sama ini dengan segala sumber daya yang dimiliki. Kolaborasi ini dinilai penting untuk memperluas jangkauan dan dampak dari gerakan pelajar di tingkat lokal.
Fauziah dan tim Triple-F juga menjelaskan bahwa bentuk kerja sama ini akan dikembangkan dalam program edukasi, advokasi, dan pendampingan pelajar yang berisiko putus sekolah atau terjerat masalah sosial. Program ini akan melibatkan sekolah, komunitas, dan tokoh masyarakat setempat.
Langkah awal dari kerja sama ini akan dimulai dengan pemetaan data dan penyusunan modul edukatif yang bisa digunakan di lingkungan sekolah maupun komunitas pelajar.
Dengan kerja sama ini, baik Triple-F maupun PD IPM Jepara berharap dapat menghadirkan solusi konkret untuk menanggulangi permasalahan pelajar yang selama ini dianggap sensitif dan kurang mendapatkan perhatian serius.
Risfandi menambahkan, “Kami tidak ingin hanya menjadi penonton atas realitas sosial yang menimpa generasi muda. IPM harus hadir memberi solusi. Kolaborasi ini adalah bukti bahwa kita tidak bisa bekerja sendiri dalam menyelamatkan masa depan pelajar.”
Kontributor : Edi Sulton
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha