
PWMJATENG.COM, Yogyakarta – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyampaikan harapan besar kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) pada momentum Hari Bhayangkara ke-79 yang jatuh pada Minggu, 30 Juni 2025. Dalam pernyataannya, Haedar menegaskan pentingnya Polri tetap teguh menjalankan tugas dan kewajiban berdasarkan konstitusi.
“Kami melihat kepolisian Indonesia telah mengalami reformasi. Ada pembenahan, perbaikan, dan pengembangan yang makin profesional,” ujar Haedar dalam keterangan resminya, Senin (30/6).
Ia menilai reformasi internal yang dijalankan Polri selama ini telah menunjukkan hasil positif, terutama dalam penguatan kelembagaan dan semangat profesionalisme. Haedar juga menyoroti pentingnya solidaritas di tubuh Polri yang dianggapnya berhasil menciptakan konsolidasi yang solid dalam menjalankan fungsi-fungsi kepolisian.
“Bapak Kapolri telah menjadi kekuatan solidarity maker yang menciptakan kesolidan di lingkungan Kepolisian Republik Indonesia. Dengan itu, peran dan tugas kepolisian menjadi lebih terkonsolidasi,” ungkap Haedar.
Lebih jauh, Haedar menyebutkan bahwa Polri adalah kekuatan strategis negara yang tak bisa dipisahkan dari denyut kehidupan masyarakat. Menurutnya, keberadaan Polri yang responsif, berintegritas, dan profesional akan berdampak langsung pada tingkat kepercayaan publik terhadap institusi tersebut.
“Dengan tema ‘Polri untuk Masyarakat’, kami berharap Kepolisian Republik Indonesia di usia ke-79 ini tetap menjadi tambatan kepercayaan dan pengakuan dari masyarakat luas,” tutur Haedar penuh harap.
Baca juga, Benarkah Muhammadiyah Mendirikan Bank Syariah?
Ia pun menekankan bahwa tugas dan peran Polri bukan hanya menjaga ketertiban dan keamanan, tetapi juga menjadi mitra strategis masyarakat dalam membangun tatanan sosial yang adil dan beradab.
Haedar menyatakan bahwa kehadiran Polri seharusnya memberikan rasa aman, keadilan, dan kepercayaan kepada seluruh rakyat Indonesia tanpa pandang bulu. Oleh karena itu, ia menilai penting bagi Polri untuk terus membenahi diri secara internal dan memperkuat hubungan dengan masyarakat sipil.
“Polri harus tampil sebagai pengayom yang dipercaya, bukan ditakuti. Maka, transparansi dan akuntabilitas dalam tubuh Polri harus selalu dijaga,” ucapnya.
Momentum Hari Bhayangkara ke-79, menurut Haedar, menjadi waktu yang tepat untuk merefleksikan capaian sekaligus memperkuat komitmen institusi kepolisian agar tetap berada di jalur konstitusi, serta menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan dan hak asasi manusia.
Peringatan Hari Bhayangkara tahun ini mengusung tema “Polri Presisi Mendukung Percepatan Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas”. Tema ini dianggap relevan dengan kebutuhan zaman yang menuntut aparat keamanan tidak hanya mampu menjaga stabilitas, tetapi juga berkontribusi dalam pembangunan nasional.
Sebagai organisasi masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap demokrasi dan penegakan hukum, Muhammadiyah menyatakan komitmennya untuk terus mendukung Polri dalam menjalankan tugas-tugas kenegaraan secara profesional dan konstitusional.
“Kami akan selalu mendukung setiap langkah positif Polri yang menjunjung keadilan dan melindungi seluruh warga bangsa,” pungkas Haedar.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha