Jelang Tahun Baru Hijriah, Warga Kutosari Padati Pengajian Penuh Haru dan Muhasabah

PWMJATENG.COM, Pekalongan – Ratusan warga memadati Masjid Kutosari, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan, dalam pengajian bulanan bertajuk Keluarga Sakinah yang digelar oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Kutosari. Momentum ini terasa semakin istimewa karena bertepatan dengan menjelang pergantian Tahun Baru Hijriah 1447.
Suasana semarak langsung terasa sejak awal acara. Toir, MC kondang yang sudah dikenal luas oleh warga, membuka acara dengan penuh semangat dan gaya khasnya yang menghibur. Tawa dan tepuk tangan jamaah pun mengiringi pembukaan tersebut. Setelahnya, suasana berubah khidmat saat lantunan ayat suci Al-Qur’an menggema dari suara merdu seorang santri TrenQu Muhammadiyah Rogoselo.
Dalam sambutannya, Sekretaris PRM Kutosari, Suharjo, menegaskan pentingnya peran keluarga dalam menjaga generasi muda. “Kami mengajak semua orang tua agar terus membimbing anak-anaknya berada di jalan yang benar, menjauhi hal-hal yang bisa merusak akidah dan moral,” katanya tegas.
Menurut Suharjo, keluarga adalah benteng utama dalam menjaga nilai-nilai Islam. Ia menambahkan, “Kegiatan seperti ini bukan hanya rutinitas, tetapi menjadi momen untuk memperkuat ikatan keimanan dalam keluarga.”
Puncak acara diisi oleh tausiyah mendalam dari Sumarno, Ketua Majelis Tarjih Muhammadiyah Kabupaten Pekalongan. Dalam ceramahnya, Sumarno mengajak jamaah untuk melakukan muhasabah atau introspeksi diri menjelang tahun baru Islam.
Baca juga, Pendidikan di Era AI: Apakah Guru Akan Digantikan Mesin?
“Tahun Baru Hijriah bukan sekadar pergantian angka, tetapi momentum penting untuk mengevaluasi diri,” tutur Sumarno. Ia menekankan perlunya refleksi atas apa yang telah dilakukan selama satu tahun terakhir, sekaligus memperbaiki kekurangan dan merencanakan kebaikan di masa mendatang.
Menurutnya, umat Islam perlu menjadikan momen ini sebagai langkah awal menuju kehidupan yang lebih berkah. “Mari kita songsong tahun baru dengan hati yang bersih dan niat untuk memperbaiki diri, keluarga, dan masyarakat,” tambahnya.
Pengajian Keluarga Sakinah ini merupakan edisi kedua setelah Idulfitri 1446 H, dan telah menjadi agenda rutin PRM Kutosari yang disambut antusias oleh masyarakat. Tidak hanya sebagai sarana memperdalam ilmu agama, acara ini juga menjadi ruang silaturahmi dan mempererat kebersamaan antaranggota keluarga Muhammadiyah setempat.
Beberapa jamaah yang hadir mengaku mendapatkan banyak pelajaran dari pengajian tersebut. Salah satunya, Sri Wahyuni, warga RT 03, mengatakan bahwa pengajian seperti ini membantunya untuk lebih memahami peran ibu dalam keluarga.
“Saya merasa lebih dikuatkan sebagai ibu. Banyak nasihat yang menyentuh, terutama tentang pentingnya peran orang tua dalam membentuk karakter anak,” ujarnya.
PRM Kutosari berharap kegiatan ini dapat terus berlangsung secara berkesinambungan. Melalui pengajian rutin, mereka ingin membangun masyarakat yang tidak hanya kuat secara spiritual, tetapi juga harmonis dalam kehidupan keluarga.
Dengan semangat Tahun Baru Hijriah, warga Kutosari diajak untuk tidak sekadar merayakan secara seremonial, tetapi mengisinya dengan perubahan sikap dan peningkatan spiritualitas. Seperti disampaikan Ustaz Sumarno, “Hijrah yang sesungguhnya adalah berpindah dari keburukan menuju kebaikan, dari kelalaian menuju kesadaran akan Allah.”
Pengajian ditutup dengan doa bersama, memohon ampunan dan petunjuk dari Allah SWT agar senantiasa diberi kekuatan dalam menjaga keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah.
Kontributor : Sanyoto
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha