PWMJATENG.COM, Surakarta – Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta (FT UMS) kembali menunjukkan kiprah luar biasa dalam dunia pendidikan dan industri melalui presentasi hasil Tugas Perancangan Multidisiplin (TPMD) Semester Genap Tahun Akademik 2024/2025. Acara yang berlangsung di Ruang Sidang Gedung H Lantai 2 FT UMS pada Senin (16/6) itu menjadi ajang sinergi nyata antara kampus dan dunia usaha.
Dekan FT UMS, Rois Fatoni, dalam sambutannya menegaskan bahwa TPMD merupakan program unggulan yang telah memasuki tahun kesembilan. Menurutnya, mahasiswa tidak sekadar belajar teori di kelas, tetapi juga terjun langsung ke lapangan untuk memahami proses bisnis industri dan menawarkan solusi berdasarkan hasil pengamatan.
“Ini tahun ke-9 TPMD berjalan. Mahasiswa tidak hanya mengerjakan tugas, tetapi langsung berinteraksi dengan dunia usaha, melakukan observasi, dan merancang solusi riil,” kata Rois.
Presentasi hasil proyek mahasiswa ini turut dihadiri langsung oleh mitra industri, termasuk Agung Purnomo dari PT Decking Wood. Agung merupakan alumni Teknik Sipil UMS angkatan 1994 dan kini dikenal sebagai praktisi berpengalaman di berbagai proyek dalam dan luar negeri.
“Saya sangat terkesan. Mahasiswa sekarang tidak hanya berpikir teknis, tetapi sudah mampu menyusun perencanaan yang matang dan bisa diterapkan secara nyata. Ini langkah bagus untuk membentuk mental kewirausahaan mereka,” ujar Agung.
Ia juga menyoroti salah satu kelompok yang dinilai menonjol karena memiliki konsep terstruktur dan potensi pengembangan lebih lanjut. “Ada satu tim yang idenya sangat solid. Bila difasilitasi pendanaan, konsep tersebut bisa tumbuh besar. Kalau butuh dukungan dari jejaring saya di Malaysia, Singapura, atau Vietnam, insya Allah saya siap bantu,” tambahnya.
Rois Fatoni menyampaikan rasa terima kasih kepada para narasumber dan mitra industri yang telah mendukung penuh pelaksanaan TPMD tahun ini. Ia menilai bahwa kehadiran para praktisi memberikan kontribusi penting dalam membentuk pengalaman profesional mahasiswa sejak dini.
Baca juga, Menjadi Pribadi Mulia: Jalan Menuju Jamal, Kamal, dan Jalal dalam Perspektif Islam
“Kami sangat mengapresiasi kehadiran Pak Agung. Ini adalah bentuk nyata kolaborasi antara kampus dan industri yang semakin kokoh,” katanya.
TPMD FT UMS, lanjut Rois, telah menjalin kemitraan dengan berbagai pelaku industri dan komunitas seperti Bengkel Nasmoco, WIKA Beton, Balai Latihan Kerja, Kampung Batik, hingga industri jamu di Sidoarjo. Program ini akan terus dikembangkan untuk memperluas jejaring dan memperkaya wawasan mahasiswa.
Tahun ini, FT UMS juga memperoleh kehormatan sebagai bagian dari konsorsium perguruan tinggi di Korea Selatan yang menjalankan program serupa. Dua mahasiswa FT UMS mendapat kuota mengikuti program internasional tersebut. Presentasi tahap awal telah digelar di Vietnam, sementara final akan berlangsung di Korea Selatan pada Agustus 2025. Menariknya, seluruh biaya program ditanggung oleh pemerintah Korea Selatan.
“Ini membuktikan bahwa program kita sudah selaras dengan standar global. Mahasiswa kita punya kualitas dan potensi besar untuk bersaing di tingkat internasional,” ungkap Rois optimistis.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada tim internal kampus, terutama Solihin dan Junet selaku koordinator TPMD, yang telah bekerja keras mendampingi mahasiswa dalam merancang proyek multidisiplin.
“Terima kasih kepada seluruh pihak yang berkontribusi. Mahasiswa telah menunjukkan kerja keras, dan saya yakin pengalaman ini akan menjadi bekal penting di masa depan,” tutup Rois.
Kontributor : Fika
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
