PWMJATENG.COM, Boyolali – Suasana meriah dan penuh antusiasme menyelimuti halaman SD Muhammadiyah Program Khusus (PK) Banyudono, Boyolali, pada Senin pagi. Dalam rangka mengisi waktu jeda semester genap tahun ajaran 2024/2025, sekolah tersebut menggelar Mini Turnamen Sepakbola Putra dan Putri yang melibatkan seluruh siswa dari berbagai jenjang.
Turnamen yang dimulai pukul 07.30 WIB itu disambut dengan semangat tinggi oleh siswa, guru, dan orang tua. “Ini momen yang sangat ditunggu anak-anak. Mereka bisa bermain, bersaing sehat, dan menunjukkan kemampuan masing-masing,” kata salah satu guru kelas, Siti Nur Azizah, di sela-sela pertandingan.
Setiap kelas mengirimkan dua tim terbaik: satu tim putra dan satu tim putri, masing-masing berisi delapan siswa. Empat pemain utama dan empat cadangan bertanding dalam format empat lawan empat, menciptakan atmosfer kompetitif yang seru sekaligus akrab. Uniknya, seluruh peserta diwajibkan mengenakan sepatu sekolah biasa, bukan sepatu bola profesional. Hal ini membuat turnamen terasa merakyat, tanpa mengurangi keseruan dan semangat sportivitas.
Tidak hanya di lapangan, persaingan juga terjadi di tribun penonton. Panitia menambahkan kategori Best Supporter sebagai bentuk apresiasi terhadap kreativitas para suporter kelas. Dukungan yang atraktif dan sportif menjadi nilai tambah dalam turnamen ini. “Kami ingin semua siswa terlibat, baik yang bermain maupun yang memberi dukungan. Semangat kebersamaan itu penting,” jelas panitia.
Baca juga, Makna Mendirikan Salat: Antara Rutinitas dan Transformasi Diri
Ahmad Khoirul, selaku koordinator kegiatan, menjelaskan bahwa turnamen ini bukan sekadar ajang unjuk skill di lapangan, tetapi juga media pembelajaran nilai-nilai karakter. “Kami ingin anak-anak belajar bersenang-senang sambil tetap menjaga adab, sportivitas, dan kekompakan. Ini bukan hanya soal menang, tapi soal proses belajar melalui permainan,” ujarnya saat memberikan pengarahan sebelum pertandingan dimulai.
Menurutnya, kegiatan semacam ini adalah bagian dari upaya pendidikan karakter di SD Muhammadiyah PK Banyudono. Selain fokus pada pencapaian akademik, sekolah ini juga aktif mengembangkan kegiatan non-akademik yang membentuk kepribadian dan kerja sama antar siswa.
Turnamen sepakbola ini pun menjadi wadah untuk menumbuhkan kepercayaan diri siswa, sekaligus sarana pelepas penat setelah menjalani rutinitas pembelajaran selama satu semester. “Kami berharap anak-anak bisa belajar melalui pengalaman, bukan hanya dari buku. Turnamen ini memberikan mereka ruang untuk berkembang secara sosial dan emosional,” tambah Ahmad Khoirul.
Antusiasme peserta terlihat dari sorak sorai dan semangat yang tidak surut meski matahari mulai meninggi. Para guru turut memberi semangat dari pinggir lapangan, sementara orang tua yang hadir memberikan dukungan penuh kepada anak-anak mereka. “Saya senang bisa menyaksikan langsung. Anak saya jadi lebih percaya diri,” tutur Fajar, salah satu wali murid.
Kontributor : Pujiono
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
