
PWMJATENG.COM, Surakarta – Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) hadir dalam prosesi Wisuda Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Periode IV Tahun Akademik 2024/2025 dengan pesan membakar semangat para lulusan. Kepala Divisi Pelayanan Beasiswa LPDP, Gendro Hartono, secara langsung mengajak para wisudawan untuk melanjutkan perjuangan intelektual mereka melalui program beasiswa LPDP.
“LPDP bukan sekadar beasiswa biasa. Ini adalah investasi strategis negara untuk menyiapkan pemimpin masa depan, akademisi, birokrat, ilmuwan, pendidik, dan wirausaha sosial yang berintegritas dan berpihak pada rakyat,” tegas Gendro di Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS, Sabtu (14/6).
Dalam pidatonya, Gendro menyampaikan bahwa Indonesia saat ini masih kekurangan sumber daya manusia berkualifikasi magister dan doktor. Ia menyebut, rasio penduduk bergelar S2 dan S3 di Indonesia baru mencapai 0,53%, jauh tertinggal dari negara-negara tetangga seperti Malaysia, Vietnam, dan Thailand.
“Kondisi ini menjadi alasan negara mengelola dana abadi pendidikan. Saat ini jumlahnya lebih dari Rp154,11 triliun. Dana ini tidak dihabiskan, tetapi dikelola secara berkelanjutan untuk menjamin akses pendidikan generasi kini dan masa depan,” jelasnya.
Sejak berdiri pada 2013, LPDP telah mendanai lebih dari 54.000 penerima beasiswa dari berbagai penjuru tanah air. Selain itu, lebih dari 650.000 individu telah menikmati manfaat program kolaborasi LPDP dengan kementerian dan lembaga lain. Program tersebut mencakup pelatihan guru, vokasi, beasiswa santri, serta program moderasi beragama.
Tahun 2025, LPDP memperluas jangkauan melalui program Beasiswa Garuda, pelatihan guru SMK dengan kredensial mikro, pembimbing sekolah unggul, hingga dukungan pesantren berbasis digital dan program double degree luar negeri.
Baca juga, Merawat Kebinekaan di Era Polarisasi: Tantangan Persatuan Bangsa
Namun, Gendro menegaskan bahwa seleksi LPDP sangat kompetitif. Dari sekitar 213.000 pendaftar tiap tahun, hanya sekitar 54.000 yang lolos seleksi.
“Kami terbuka untuk siapa saja. Tapi kami tidak mencari yang sempurna, kami mencari mereka yang siap belajar dan mengabdi untuk negeri,” ucapnya.
Gendro juga menyoroti partisipasi dari wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) yang masih rendah, seperti Papua Pegunungan, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Tengah. Ia berharap kampus seperti UMS menjadi mitra strategis dalam mendorong akses pendidikan yang merata dan inklusif.
Kepada 1.420 wisudawan UMS yang diwisuda pada periode ini, Gendro memberikan ucapan selamat dan pesan mendalam.
“Di pundak kalian ada harapan orang tua, amanah ilmu, dan tanggung jawab untuk masa depan bangsa. Jangan takut bersaing. Yang membuat gagal bukan kekurangan, tapi keraguan untuk mencoba,” pesannya.
Ia menutup sambutannya dengan kalimat inspiratif, “Belajarlah setinggi-tingginya, tapi pulanglah serendah-rendahnya hati. Bawalah ilmu untuk mengangkat derajat mereka yang tertinggal. Ilmu tanpa pengabdian hanyalah menara gading, sedangkan pengabdian yang lahir dari ilmu dan cinta akan menjadi obor peradaban.”
Rektor UMS, Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, turut memberikan pesan kepada lulusan. Ia menekankan pentingnya semangat belajar sepanjang hayat.
“UMS tidak hanya mendukung melalui berbagai beasiswa pemerintah, tapi juga menyediakan beasiswa internal bagi lulusan yang ingin melanjutkan studi S2 dan S3 di UMS,” tuturnya.

Harun menambahkan, lulusan UMS harus terus berinovasi, kreatif, dan menghasilkan invensi yang membumi dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Semoga ilmu yang kalian peroleh menjadi berkah dan bermanfaat. Tebarkanlah kebaikan melalui peran aktif di lingkungan masing-masing. Terima kasih kepada para orang tua yang telah mempercayakan putra-putrinya kepada UMS,” pungkasnya.
Kontributor : Fika
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha