AUMBerita

Bongkar Peran Margono Djojohadikusumo, Akademisi UMP Beberkan Fakta Mengejutkan di UIN Jakarta

PWMJATENG.COM, Jakarta – Kontribusi Raden Mas Margono Djojohadikusumo dalam pembangunan sistem keuangan Indonesia kembali disorot dalam Seminar Nasional yang digelar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Kamis, 15 Mei 2025. Guru Besar Sejarah Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Sugeng Priyadi, tampil sebagai pembicara utama dan menyampaikan sejumlah penjelasan penting yang menggugah perhatian peserta seminar.

Dalam paparannya, Sugeng menegaskan bahwa sejarah ekonomi Indonesia tak bisa dilepaskan dari sosok Margono. Ia menyebut pendiri Bank Negara Indonesia (BNI) itu sebagai arsitek utama sistem keuangan nasional yang mandiri dan berpihak kepada rakyat.

“Margono bukan sekadar pendiri BNI pada tahun 1946. Ia adalah perancang sistem perbankan modern Indonesia yang berakar pada semangat ekonomi kerakyatan,” ujar Sugeng saat berbicara di Auditorium Harun Nasution, UIN Jakarta.

Tak hanya itu, ia juga mengungkap sisi historis kehidupan Margono yang lahir di Bodas Karangjati, Purbalingga. Margono diketahui berasal dari keluarga pejuang. Ia memiliki garis keturunan langsung dari Panglima Perang Diponegoro di wilayah Banyumas.

“Semangat nasionalisme dan nilai keislaman sangat kuat dalam keluarga Margono. Ia mewarisi etos perjuangan tersebut, namun mengaktualisasikannya melalui sektor ekonomi dan perbankan,” imbuh Sugeng.

Seminar nasional ini menjadi ruang strategis untuk menggali kembali kontribusi tokoh bangsa yang belum banyak dikenal generasi muda. Dalam konteks itu, Sugeng menekankan bahwa diskusi ini juga merupakan bagian dari upaya mendorong pengakuan R.M. Margono sebagai Pahlawan Nasional.

Baca juga, Makna Mendirikan Salat: Antara Rutinitas dan Transformasi Diri

“Kita tidak sedang membangun kultus individu. Yang kita lakukan adalah menempatkan sejarah pada tempatnya secara objektif. Peran Margono dalam mendorong kemandirian ekonomi melalui BNI dan lembaga keuangan lain sangat fundamental bagi negeri ini,” tegasnya.

Acara dibuka langsung oleh Rektor UIN Jakarta, Asep Saepudin Jahar, dan menghadirkan Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, sebagai keynote speaker. Sejumlah tokoh nasional lainnya turut hadir, seperti Guru Besar Sejarah UIN Jakarta Jajat Burhanuddin, serta Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN), Nixon L.P. Napitupulu.

Dalam sesi diskusi yang berlangsung dinamis, Sugeng juga menyinggung kiprah Margono dalam pembentukan koperasi serta pendirian lembaga seperti Bank Industri Negara (BAPINDO) dan PT Natour. Ia menyebut langkah-langkah tersebut sebagai pondasi penting bagi kemajuan ekonomi nasional yang berkelanjutan.

“Margono tidak hanya bergerak di perbankan, tetapi juga memperkuat ekonomi kerakyatan lewat koperasi dan BUMN strategis. Inilah bentuk keberpihakan beliau pada rakyat,” kata Sugeng.

Sebagai akademisi dari UMP, ia menyampaikan kebanggaannya bisa hadir dalam forum ilmiah tingkat nasional tersebut. Menurutnya, keikutsertaan UMP dalam forum semacam ini merupakan bentuk kontribusi nyata terhadap penguatan narasi sejarah ekonomi Indonesia.

“UMP sangat mendukung kajian sejarah berbasis akademik dan kontekstual. Kegiatan seperti ini penting untuk menumbuhkan kesadaran kolektif atas warisan intelektual dan ekonomi bangsa,” ungkap Sugeng.

Ia menutup pemaparannya dengan menekankan pentingnya pendekatan sejarah yang objektif dan bebas dari kepentingan politis dalam mengkaji peran tokoh-tokoh nasional.

Kontributor : Tegar
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE